Posts

Showing posts from November, 2020

Rangkaian Amplifier Mini dengan LM386

Image
IC dengan tipe LM386 merupakan IC yang di desain untuk penguat yang memerlukan tegangan supply yang rendah dengan output kisaran antara 125 mW sampai dengan 750 mW. Daya sebesar ini cukup untuk setiap proyek elektronika yang menggunakan audio diantaranya sebagai penguat Radio AM/FM, tape portable, interkom, sistem suara pada TV atau bahkan sebagai penguat driver ultrasonic dan lain-lain. Rangkaian amplifier mini dengan LM386 ini dapat bekerja dengan daya baterai dengan tegangan 5-15 volt. Daya output dari amplifier tergantung dari tegangan supplynya. output akan menghasilkan daya minimum sekitar 125 mW ketika diberikan tegangan 5-6V. Jika setelah dicoba penguatannya terlalu besar, bisa ditambahkan sebuah potensiometer 10K pada input nya. Layout PCB dan Tata letak Komponen Amplifier Mini LM 386 Bentuk simulasi 3D dari Amplifier mini dengan LM386 :

3 Cara Mudah untuk Mendapatkan Lampu Hemat Energi

Image
Menggunakan lampu hemat energi merupakan upaya penghematan, lampu hemat energi mengurangi permintaan listrik dan merupakan metode sistem lampu yang hemat biaya dibandingkan dengan metode lampu konvensional. Dalam tren tahun, kesenjangan antara angka-angka pembangkit listrik dan angka permintaan adalah masalah yang memprihatinkan, karena menyiratkan kegagalan sistem supply listrik untuk memenuhi permintaan listrik, sehingga peringatan tentang kurangnya konservasi energi. Menurut badan-badan internasional, lampu menyumbang 19 persen dari listrik global dan 25-30% dari konsumsi energi rumah. Apa itu Lampu Hemat Energi? Lampu diperlukan untuk visibilitas objek di tempat atau situasi gelap. Efisiensi mengacu pada seberapa baik cahaya dihasilkan untuk daya input yang diberikan. Menggunakan lampu hemat energi merupakan upaya penghematan. Pada lampu konvensional seperti lampu pijar dan lampu pelepasan gas, sebagian besar listrik terbuang karena panas dan juga karena b

Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerja LCD

Image
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya. Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Bebe

Sensor Photodioda

Image
Sensor photo dioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor photodioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Jenis sensor peka cahaya lain yang sering digunakan adalah phototransistor. Photodioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur. Tanggapan frekuensi sensor photodioda tidak luas. Dari rentang tanggapan itu, sensor photodioda memiliki tanggapan paling baik terhadap cahaya infra merah, tepatnya pada cahaya dengan panjang gelombang sekitar 0,9 µm. Kurva tanggapan sensor

Amplifier Stereo dengan LA4440

Image
Penguat audio (Ampifier) dengan LA4440 merupakan penguat dengan IC tipe LA4440 sebagai inti nya. Didalam IC ini sudah terdapat dua buah penguat (stereo) yang dapat dikombinasikan sebagai mode jembatan. jika kita menggunakan 2 channel sebagai penguat stereo, LA4440 akan memberikan daya output 6 Watt per channel sedangkan jjika dikonfigurasi pada mode jembatan (bridge) maka daya yang dihasilkan sebesar 19 Watt dengan tegangan supply sebesar 12 Volt. Penguat ini sangat cocok digunakan sebagai penguat untuk speaker pada komputer atau penguat pada mobil dengan biaya rendah. Penguat LA4440 memiliki konfigurasi rangkaian yang sederhana tetapi dapat memberikan hasil yang owerfull, sementara IC LA4440 tetap memberikan nilai distorsi yang rendah. beberapa fitur dari IC LA4440 adalah sebagai berikut: - Memeiliki 2 channel penguat dalam satu keping IC (bisa dirangkai stereo ataupun bridge 1 channel). dimana memiliki daya 6 Watt per channel atau 19 Watt pada rangkaian bridge. - 46 dB rip

Sensor kapasitif

Image
Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum. Sifat sensor kapasitif yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengukuran diantaranya adalah sebgai berikut. Sifat Sensor Kapasitif yang Dimanfaatkan Dalam Pengukuran • Jika  luas permukaan dan dielektrika (udara) dalam dijaga konstan, maka perubahan nilai kapasitansi ditentukan oleh jarak antara kedua lempeng logam. • Jika luas permukaan dan jarak kedua lempeng logam dijaga konstan dan volume dilektrikum dapat dipengaruhi makan perubahan kapasitansi ditentuka

Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop)

Image
Konfigurasi loop terbuka tidak memantau atau mengukur kondisi sinyal outputnya karena tidak ada umpan balik (feedback). Dalam tutorial sebelumnya tentang Sistem Elektronik, kami melihat bahwa suatu sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang mengarahkan atau mengendalikan sinyal input untuk menghasilkan kondisi output yang diinginkan. Fungsi dari setiap sistem elektronik adalah untuk secara otomatis mengatur output dan menyimpannya dalam nilai input atau "set point" sistem yang diinginkan. Jika input sistem berubah karena alasan apa pun, output sistem harus merespons sesuai dan mengubahnya sendiri untuk mencerminkan nilai input baru. Demikian juga, jika terjadi sesuatu yang mengganggu output sistem tanpa perubahan pada nilai input, output harus merespons dengan kembali ke nilai yang ditetapkan sebelumnya. Di masa lalu, sistem kontrol listrik pada dasarnya adalah manual atau apa yang disebut Sistem Loop Terbuka dengan sangat sedikit fitur kontrol o

BLOK DIAGRAM PEMANCAR RADIO

Image
Kemajuan teknologi yang begitu pesat terkadang kita tidak menyadari betapa banyak pengetahuan bermanfaat yang ada di dalamnya, sebagai contoh sebuah pesawat yang kita gunakan sehari-hari untuk ber komunikasi seperti HP, TV, RADIO dan lain-lain. Pernahkah kita berpikir bagaimana proses pengiriman suara, gambar, musik yang dalam hanya hitungan detik sudah bisa dinikmati dari jarak yang sangat jauh, tidak hanya dalam satu daerah tapi juga luar daerah bahkan sampai keluar negeri. Oleh karenanya marilah kita pelajari, sehingga kita tidak hanya sebagai pengguna saja, tetapi kita juga sedikit tahu bagaimana proses itu terjadi. Di dalam dunia radio kita kenal ada pesawat pemancar dan pesawat penerima. Adapun fungsi pemancar adalah untuk menghasilkan sinyal informasi dan sinyal pembawa menjadi gelombang radio, sedangkan fungsi penerima adalah untuk mengubah gelombang radio menjadi sinyal informasi yang dapat kita dengarkan. Tahukah anda berapa banyak stasiun pemancar yang ada di s

Oscilator Armstrong

Image
Oscilator Armstrong merupakan hasil penerapan rangkaian tangki (tank circuit) kapasitor dan induktor LC. Rangkaian dasar dibuat dengan memberikan bias maju pada sambungan emitor-basis dan bias mundur pada kolektor. Pemberian bias tegangan ke basis, emitor dan kolektor dilakukan lewat resistor R3 . Resistor R1 dan R2 yang berfungsi sebagai pembagi tegangan. Rangkaian oscilator armstrong dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Oscilator Armstrong Saat awal transistor diberi daya, resistor R1 dan R2 membawa transistor ke titik pengoperasian Q pada bagian tengah garis beban seperti pada gambar kurva karakteristik dibawah. Keluaran transistor (pada kolektor) secara ideal adalah 0 volt. Saat terjadi aliran arus awal pada saat dihidupkan, terjadi derau (noise) yang akan muncul pada kolektor. Namun biasanya berharga sangat kecil. Misalnya kita mempunyai isyarat -1 mV yang nampak pada kolektor. Transformator T1 akan membalik tegangan ini dan menurunkannya dengan faktor 10 (perband

Sistem Kontrol Terdistribusi - Elemen Dasar dan Fitur DCS

Image
Sistem Kontrol Terdistribusi atau DCS paling populer yang dirancang khusus dengan kemampuan redundansi dan diagnostik untuk meningkatkan keandalan dan kinerja kontrol. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk mengontrol perangkat medan diskrit terdistribusi dan stasiun operasinya Di era teknologi revolusi ini, sistem otomasi industri berurusan dengan teknologi kontrol otomatisasi canggih untuk memiliki kinerja kontrol yang lebih baik daripada proses yang kompleks. Untuk meningkatkan keandalan, produktivitas, dan kualitas sambil meminimalkan biaya produksi, industri kontrol proses harus didorong oleh pengontrol terintegrasi dengan kemampuan kontrol terdistribusi tinggi. Pengertian DCS Sistem kontrol terdistribusi atau DCS adalah sistem kontrol yang dirancang khusus yang digunakan untuk mengontrol aplikasi yang kompleks, besar, dan terdistribusi secara geografis dalam proses industri. Dalam hal ini, pengendali didistribusikan ke seluruh area pabrik. Pengo

Pemancar FM

Image
Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : Lebih tahan noise Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight). Bandwith yang Lebih Lebar. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed