Rangkaian Elektronika LED
Rangkaian elektronika LED / Light Emiting Diode merupakan salah satu jenis dari dioda semi konduktor. Dioda semikondukter sendiri banyak digunakan dalam dunia elektronik dengan pemakaian utamanya untuk indikator.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi dan juga kebutuhan sehari-hari, sekarang LED lebih banyak digunakan untuk lampu penerangan menggantikan fungsi dari lampu neon serta lampu pijar. Alasannya tidak lain karena lampu neon dan lampu pijar memerlukan daya yang cukup besar jumlahnya, sedangkan LED dikenal keawetannya serta daya yang dipakai olehnya adalah jauh lebih kecil dibanding kedua lampu tersebut sehingga menghemat pula penggunaan energi pada listrik.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi dan juga kebutuhan sehari-hari, sekarang LED lebih banyak digunakan untuk lampu penerangan menggantikan fungsi dari lampu neon serta lampu pijar. Alasannya tidak lain karena lampu neon dan lampu pijar memerlukan daya yang cukup besar jumlahnya, sedangkan LED dikenal keawetannya serta daya yang dipakai olehnya adalah jauh lebih kecil dibanding kedua lampu tersebut sehingga menghemat pula penggunaan energi pada listrik.
Perbedaan lain dari rangkaian elektronika LED adalah pada penggunaan LED yang tidak seperti lampu neon maupun lampu pijar, yaitu memiliki kecendrungan berupa polarisasi dengan kutubnya yaitu positif dan negatif dimana untuk menghidupkannya mesti dialiri oleh arus maju atau forward.
Sebaliknya hal buruk akan terjadi bila LED dialiri aurs terbail atau reverse, yaitu menyebabkan chip didalam LED itu tidak-akan keluar emisi-cahayanya bahkan apabila sumber arus sangat besar akan menyebabkan LED itu menjadi rusak. Sama halnya walaupun sudah di aliri arus maju, akan tetapi sumber arus tersebut sangatlah besar, juga akan menyebabkan LED tersebut rusak.
Karenanyalah kita sangat memerlukan resistor sebagai tahanan yang berfungsi sebagai pembatas arus.
Sebaliknya hal buruk akan terjadi bila LED dialiri aurs terbail atau reverse, yaitu menyebabkan chip didalam LED itu tidak-akan keluar emisi-cahayanya bahkan apabila sumber arus sangat besar akan menyebabkan LED itu menjadi rusak. Sama halnya walaupun sudah di aliri arus maju, akan tetapi sumber arus tersebut sangatlah besar, juga akan menyebabkan LED tersebut rusak.
Karenanyalah kita sangat memerlukan resistor sebagai tahanan yang berfungsi sebagai pembatas arus.
Pada rangkaian elektronika LED ditiap-tiap warnanya memiliki ciri khasnya masing-masing, yakni pada besaran pada drop tegangan serta arus yang diperlukan untuk menyebabkan chip didalam LED dapat mengeluarkan emisi cahaya.
Apabila semakin terang pada jenis LEDnya / Super Bright-LED, maka membuat semakin besar juga drop tegangan serta arus yang diperlukan.
Dari paparan diatas kita telah mengetahui perbedaan masing-masing karakteristik yang menyebabkan pada saat kita membangun rangkaian seri biar masing-masing LED tetap menyala normal menjadi sulit. Kesulitan ini berupa hasil cahaya dari tiap LED akan berbeda besarannya, terkadang malah menjadi tidak menyala ataupun cahayanya redup. Tapi tentunya ada cara yang bisa kita pakai untuk mencegah hal ini terjadi, yaitu dengan cara memasang paralel menggunakan resistor pem-batas yang telah disesuaikan pada keperluan arus pada LED yang memiliki warna yang berbeda.
Nah, sekian dulu pengantar ilmu ini duluya. Silahkan ikuti aritkel selanjutya untuk studi kasus dariRangkaian Elektronika LED ini.
Nah, sekian dulu pengantar ilmu ini duluya. Silahkan ikuti aritkel selanjutya untuk studi kasus dariRangkaian Elektronika LED ini.