Rangkaian Pemancar Radio AM 80 Meter Band Lengkap

Banyak sekali para hobbiyst radio amatir atau orang yang baru ingin mengenal dan belajar tentang teknik radio amatir khususnya menganai perakitan rangkaian pemancar radio 80 meter band. Meskipun teknologi saat ini sudah semakin canggih, namun para penikmat hobi pemancar radio tetap masih banyak.

Pada skema rangkaian elektronika dibawah memperlihatkan rangkaian pemancar radio 80 meter band versi lengkap dengan rangkaian power supply dan modulatornya. Bagian power supply yang digunakan adalah transformator dengan arus 5A tipe CT yang memiliki tegangan output sebesar 15 Volt. Kemudian output transformator ini disearahkan melalui dioda D1 dan D2. Agar tegangan keluaran dari dioda benar-benar searah maka diperlukan filter kapasitor C1. Agar tegangan output stabil, maka diperlukan bagian regulator tegangan DC yang terdiri dari komponen  IC1, C2, Tr1 dan C3 sehingga menghasilkan tegangan DC 12 V yang stabil dan siap untuk mencatu bagian pemancar dan modulator.

Salah satu bagian pemancar AM 80 meter band ini adalah bagian osilator. Osilator ini berfungsi untuk membangkitkan frekuensi antara 3,5 MHz hingga 4Mhz. Rangkaian osilator ini dibangun oleh R1, R2, C4, C5, C6, Tr2, VC1, spul SW1, RFC1 dan RFC2. Bagian yang menentukan frekuensi kerja dari bagian osilator ini adalah spul SW1 dan kapasitor variabel VC1. Jika spul osilator SW1 sulit ditemukan dapat diganti dengan lilitan kawat email berdiameter 0,1mm sebanyak 70 lilit yang dililitkan pada koker berdiameter 8mm. Pada rangkaian osilator ini, jenis osilator yang digunakan adalah tipe osilator collpits.


Karena frekuensi yang dikeluarkan oleh osilator tidak boleh berubah ketika tegangan catu ikut berubah, meskipun rangkaian power supply sudah termasuk stabil, namun pada rangkaian ini osilator ditambahkan lagi rangkaian penstabil tegangan yang dibangun oleh dioda zener 12V, Tr3, R3, dan R4. Rangkaian penstabil tegangan ini akan membuat tegangan catu osilator semakin stabil ketika sumber tegangan utama mengalami drop akibat arus serap dari rangkaian lainnya.

Dari bagian osilator kemudian dihubungkan dengan rangkaian penyangga/buffer melalui kapasitor kopling C6. Fungsi rangkaian penyangga adalah untuk menguatkan sinyal dari osilator yang masih lemah agar sinyak yang diumpankan kepada rangkaian driver cukup. Rangkaian buffer ini terdiri dari transistor Tr4, R5, R6 dan RFC3. Hampir semua bagian dari rangkaian pemancar radio ini menggunakan komponen RFC. Fungsi RFC ini adalah untuk mencegah sinyal RF masuk pada saluran tegangan catu dari power supply sehingga mengakibatkan efek interferensi. Setelah bagian penyangga, kemudian outputnya diumpankan kepada rangkaian kemudi atau driver.

Rangkaian kemudi driver ini berfungsi untuk menguatkan sinyal dari rangkaian penyangga melalui kopling kapasitor C7 agar daya yang dikeluarkan cukup untuk menggerakan rangkaian akhir atau final yang selanjutnya dipancarkan melalui antena. Rangkaian driver terdiri dari komponen Tr5, R7, R8, R9 dan RFC4. Setelah sinyal dari rangkaian driver ini cukup kuat, selanjutnya adalah diumpankan kepada bagian penguat daya RF atau power amplifier.

Rangkaian penguat daya akhir ini dibangun oleh transistor Tr6, R10, R11, R12, C9, RFC5, L, dan VC2. Pada tahap ini daya output yang dihasilkan sudah semakin kuat dan cukup untuk dipancarkan ke udara bebas melalui antena. L dan VC2 merupakan rangkaian loading coil untuk menyelaraskan impedansi antena dengan pemancar. Untuk bagaian pemancar sudah selesai pada tahap ini.

Untuk bagian modulator hampir sama dengan bagian pemancar, yaitu bagian pre-amplifier atau pre-amp mic, bagian penyangga/buffer, bagian driver dan bagian final. Bagian pre-amp mic terdiri dari komponen Tr7, C10, C11, C12, R13, R14, R15, dan potensiometer 50K. Bagian pre-amp mic ini berfungsi untuk menguatkan sinyal dari mikrofon kondenser. Nilai penguatan dari pre-amp mic ini dapat disesuaikan melalui potensiometer.

Keluaran dari pre-amp mic kemudian diumpankan ke rangkaian penyangga/buffer modulator melalui kapasitor kopling C13. Bagian ini terdiri dari komponen Tr8, R16, R17, R18, R19 dan C14. Setelah itu bagian penyangga dikuatkan kembali oleh bagian driver yang dibangun oleh Tr9, R20, R21, R22, R23, C16 dan trafo Input (IT) 191.

Setelah bagian penguat driver, selanjutnya sebelum masuk ke bagian final transistor pemancar untuk dimodulasi, sinyal audio ini dikuatkan lagi oleh penguat daya akhir (power amplifier audio) yang dirancang dengan sistem push-pull melalui kopling trafo IT191 antara driver dan penguat daya akhirnya. Bagian penguat daya akhir ini dibangun oleh R24, R25, R26, R27, Tr10, Tr11 dan transformator output (OT) 426.

VU meter pada rangkaian modulator berfungsi hanya sebagai indikator kekuatan modulator saja. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merakit rangkaian pemancar radio AM 80 meter band ini adalah.

1. Komponen transistor Tr5, Tr6, Tr10, Tr11 wajib menggunakan pendingin alumunium karena pada saat bekerja akan mengeluarkan panas terutama pada rangkaian pemancar bagian penguat daya (Tr6) disarankan menggunakan pendingin alumunium yang agak lebar atau tebal untuk mencegah kerusakan pada komponen tersebut pada saat bekerja maksimal.

2. Impedansi antara pemancar dan antena harulah selaras (match). hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penyetelan pada VC2 dan loading coil. Alat bantu yang disarankan adalah dengan menggunakan SWR meter. Impedansi antena yang disarankan adalah 50 ohm.

3. Ketika membuat rangkaian pemancar radio AM 80 meter band ini harus diperhatikan pentanahan (ground) yang baik. Biasanya dibawah antena ditanamkan batang kuningan kedalam tanah. Hal ini agar daya pancar lebih optimal dan menghilangkan dengung yang terjadi pada sinyal informasi (audio) ketika pemancar bekerja.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya