Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Multitester alias multimeter atau yang juga akrab disebut dengan avometer merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur komponen elektronika termasuk transformator atau trafo

Multitester alias multimeter atau yang juga akrab disebut dengan avometer merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur komponen elektronika termasuk transformator atau trafo.

Trafo atau transformator sendiri merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi menaikturunkan tegangan bolak-balik atau tegangan AC dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Pada kesempatan sebelumnya, belajarelektronika.net juga sudah membahas banyak materi terkait rumus menghitung trafo.

Kita bisa menemukan komponen trafo di berbagai macam rangkaian elektronika mulai dari yang sederhana hingga yang rumit seperti rangkaian power supply, amplifier, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan kali ini belajarelektronika.net akan mengulas bagaimana cara mengukur trafo dengan menggunakan multimeter.

Cara Mengukur Trafo

Sebenarnya teknik untuk mengukur trafo ada beberapa macam dan semuanya bisa digunakan sesuai dengan selera. Namun tujuan pengukuran tetaplah satu, yakni untuk mengetahui apakah trafo dapat digunakan atau tidak. Selain itu pengukuran trafo juga bisa digunakan untuk mengetahui nilai tegangan (volt) dan arus (ampere).

Seperti yang kita tahu dalam sebuah trafo terdapat tiga bagian pokok. Bagian pertama adalah kumparan primer. Bagian kedua adalah kumparan sekunder. Dan bagian ketiga adalah inti. Akan tetapi ada beberapa trafo yang kumparan primernya menyatu dengan kumparan sekunder.

Yang terpenting antara kumpara primer, sekunder, dan inti tidak boleh berhubungan secara langsung. Tidak usah berlama-lama lagi, berikut step by step bagaimana cara mengukur trafo menggunakan multitester atau multimeter baik yang analog maupun digital.
1. Pertama-tama siapkan multimeter dan trafo yang hendak diukur
2. Setelah itu lakukan kalibrasi multimeter terlebih dahulu
3. Jika anda belum tahu cara kalibrasi, silahkan cari di Google
4. Untuk multimeter digital tidak perlu dilakukan kalibrasi
5. Apabila sudah selesai, putar selektor ke skala ohm x1 atau ohm x10
6. Hubungkan probe hitam pada tap O, dan probe merah pada tap primer (110 atau 220)
7. Amati display dan pastikan jarum menunjukkan angka tertentu seperti 100 ohm ataupun yang lainnya
8. Semakin besar trafo, maka nilai hambatan yang ditampilkan oleh display akan semakin kecil
9. Jika jarum pada multimeter tidak bergerak, maka dipastikan trafo rusak
10. Langkah selanjutnya hubungkan probe hitam dengan tap 0
11. Hubungkan probe merah dengan tap sekunder (6v, 9v, 12v, dan lain-lain)
12. Amati display apabila jarum menunjukkan nilai 5 hingga 20 omh, brarti trafo normal
13. Jika haruk tidak bergerak sama sekali, berarti trafo rusak
14. Untuk mengecek kebocoran trafo, hubungkan salah satu probe ke badan atau inti besi
15. Hubungkan probe yang lain ke kumparan primer atau sekunder
16. Jika trafo dalam kondisi baik, maka jaruk tidak akan bergerak
17. Dan jika jarum bergerak, maka trafo dalam kondisi bocor

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya