Cara merakit power ampli 400 Watt dan Teknik Perakitannya

Power amplifier 400 Watt banyak digunakan untuk perangkat audio outdoor atau di luar ruangan karena dapat mengeluarkan suara pada loudspeaker dengan radius yang cukup jauh. Terutama jika dipadukan dengan loudspeaker yang memadai.

Namun masih banyak yang bingung cara merakit power ampli 400 Watt yang aman dan sesuai dengan hasil yang diinginkan. Sebenarnya merakit power amplifier itu cukup mudah. Namun ada beberapa hal yang dipersiapkan sebelum merakit power amplifier 400 Watt stereo. Seperti persiapan kit/modul, peralatan hingga pengujian.

Modul dan komponen yang diperlukan dalam merakit power amplifier 400 Watt

Kit power ampli 400 watt stereo.

Kit power amplifier merupakan salah satu modul yang harus ada dalam cara merakit power ampli 400 Watt. modul amplifier ini bisa Anda beli di toko-toko elektronika secara online ataupun offline. Banyak sekali modul amplifier yang dapat dipilih tergantung selera dan jumlah uang yang Anda punya.

Pada umumnya semakin mahal harga modul kit amplifier maka semakin bagus pula kualitas amplifier tersebut. Namun bukan berarti kit amplifier yang murah tidak memiliki kualias yang bagus. Ada beberapa faktor yang menentukan bagus atau tidaknya kualitas dari kit amplifier. Antara lain adalah kualitas masing-masing komponen, konstruksi rangkaian elektronika, dan kualitas PCB.

Ada sebuah kit amplifier dengan konstruksi skematik atau rangkaian yang sederhana, namun juga ada konstruksi rangkaian yang lebih kompleks. seperti menggunakan IC pada bagian penguat depan (pre-amp) dan ada yang hanya menggunakan transistor 3 atau 4 buah saja pada bagian pre-amp nya.

Selain itu nilai dari penguat akhir (power) kit amplifier juga mempengaruhi daya yang dihasilkan dari rangkaian power amplifier. Misalnya penggunaan transistor berjenis TO-3 (2N3055 dan sejenis) atau menggunakan transistor jenis SANKEN 2SC3264 yang memiliki kemasan yang berbeda dan dapat mengeluarkan daya yang lebih besar. Perhatikan juga keaslian kualitas komponen tersebut.

Berikut ini adalah contoh berbagai kit power amplifier yang dapat Anda gunakan dalam merakit power amplif 400 Watt.

Kit Catu Daya 10 Amper

Catu daya atau power supply dari power amplifier pada umumnya tidak memerlukan rangkaian regulator tegangan yang kompleks, namun harus ditopang dengan nilai elko yang tinggi dan dioda yang berkualitas sudah cukup. Karena daya yang dibutuhkan untuk menggerakan cukup besar, maka setidaknya arus yang diperlukan pada dioda adalah 10 Amper dengan nilai elko minimal 10.000uF/50 Volt.

Selain penggunaan kit power supply yang konvensional, Anda juga dapat menggunakan power supply jenis switching pada perakitan power amplifier ini, Salah satu kelebihan dari penggunaan power supply switching adalah lebih ringan dan memiliki tingkat ripple tegangan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan power supply yang menggunakan trafo konvensional.

Contoh kit power supply yang dapat digunakan untuk merakit power ampli ocl 400 Watt

Kit Speaker Protektor

Amplifier berdaya tinggi biasanya berbanding lurus dengan jumlah arus dan tegangan dari power supply atau catu daya yang digunakan. Ketika pertama kali saklar ON/OFF power amplifier dinyalakan, akan ada tegangan transien DC yang keluar lewat jalur loudspeaker. Tegangan DC ini pada prakteknya akan menghasilkan bunyi “jeduk” dalam beberapa detik yang keluar melalui loudspeaker.

Hal ini tidak akan baik terhadap umur loudspeaker karena idealnya sebuah loudspeaker haruslah dialiri sinyal AC audio. Jika hal ini dibiarkan maka akan menyebabkan kerusakan pada loudspeaker. untuk itulah digunakan sebuah rangkaian untuk memproteksi hal tersebut. Yaitu dengan sebuah kit speaker protektor.

Speaker protektor akan menahan selama beberapa detik ketika power amplifier pertama kali dinyalakan sehingga tegangan DC transien tidak akan melewati loudspeaker.

Contoh kit speaker protektor

Trafo 10 Amper

Trafo power supply untuk mensuplai kebutuhan arus dari power amplifier akan menentukan daya output apakah optimal atau tidak. Untuk mendorong kebutuhan arus dari power amplifier 400 Watt stereo, maka minimal trafo yang dibutuhkan adalah trafo 10 Amper Asli. Dikatakan asli karena saat ini banyak jenis trafo yang 10 Ampere yang bertuliskan 10A namun keluaran outputnya tidak benar-benar 10A.

Biasanya harga trafo 10A biasa dengan trafo 10A asli memiliki harga yang berbeda pula. Selain itu trafo 10 Ampere asli memiliki bidang inti besi yang lebih besar dan lebar.



Box power amplifier

Box power amplifier yang dapat digunakan tergantung selera masing-masing. Ada banyak sekali variasi bentuk dan ukuran box amplifier yang dapat Anda gunakan dalam perakitan power amplifier ini. Namun demikian hal yang harus diperhatikan adalah ukuran box harus proporsional dengan ukuran power amplifer nantinya, termasuk trafo dan dresing kabel. Jika ukuran box terlalu kecil maka akan menjadi terlihat semrawut dan acak-acakan dan terkesan dipaksakan. Namun jika box amplifier terlalu besar maka akan menjadi tidak efisien. Oleh karena itu pilihlah box yang proporsional.

Contoh box power amplifier BELL

Sirip pendingin (heatsink) ukuran besar dan disesuaikan

Pada saat power amplifier bekerja maksimum, maka akan terjadi apa yang disebut dengan disipasi daya yang mana akan menghasilkan panas dengan suhu yang cukup tinggi. Ketika sebuah transistor driver dan transistor power sudah tidak dapat menahan suhu yang ada pada sekelilingnya, atau ketika transistor sudah mencapai suhu maksimum sesuai dengan karakteristik datasheet, maka transistor akan mengalami break down atau rusak. Hal ini tentu tidak kita inginkan.

Agar kerusakan tidak terjadi akibat suhu yang melebihi batas, maka dibutuhkan sebuah plat pendingin yang cukup untuk menahan panas dari transistor agar tidak mencapai suhu maksimum. Dalam penerapan perakitan power amplifier 400 Watt stereo, dibutuhkan pendingin alumunium dengan ukuran yang cukup lebar. Anda dapat menentukan ukuran pendingin alumunium ini yang disesuaikan dengan box yang dipakai.

Contoh pendingin alumunium

Kipas pendingin

Kipas pendingin adalah salah satu komponen yang terdapat pada amplifier berdaya tinggi dan berkualitas. Fungsi dari kipas pendingin ini adalah untuk sirkulasi udara sehingga udara panas didalam box dapat dikeluarkan dan mengganti dengan udara baru sehingga suhu di dalam box menjadi lebih dingin.

Jika power amplifier rakitan ini akan digunakan pada outdoor, maka penggunaan kipas pendingin atau blower mutlak diperlukan apalagi jika digunakan pada waktu yang lama seperti keperluan konser, berbagai pentas seni dan sebagainya.

Peralatan (tools) yang diperlukan
1. Multimeter. Untuk mengukur jalur-jalur pengawatan rangkaian, pengukuran tegangan dan lain-lain.
2. Obeng-obeng. Untuk pemasangan rangkaian ke dalam box, pemasangan transistor akhir pada sirip pendingin, dan lain-lain.
3. Tang potong dan tang lancip. Untuk memotong kabel-kabel, mengupas kabel, pemasangan baut-baut, dan lain sebagainya.
4. Gunting/pisau kater.
Tahap-tahap cara merakit power ampli 400 Watt

Setelah semua modul/kit dan komponen-komponen pendukung sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah merakit power amplifier 400 Watt ke dalam box sehingga menjadi satu kesatuan. Cara merakitnya pun sebenarnya sangat mudah, tinggal menyambungkan bagian-bagian input/output seperti gambar dibawah ini.

Diagram cara perakitan power ampli 400 Watt

Dari gambar diatas sudah terlihat jelas bahwa sebenarnya merakit amplifier itu mudah. Hanya saja diperlukan ketelitian dan kreativitas dalam dressing wire dan layout ketika semua kit dan trafo dimasukan ke dalam box, semakin rapi peletakan rangkaian, maka seni-nya akan semakin indah dipandang mata.

Posisikan pendingin alumunium di belakang dekat dengan blower atau kipas, hal ini bertujuan agar sirkulasi dari panas yang terdapat pada pendingin alumunium agar segera keluar dan tergantikan dengan udara baru. Hal ini tentu akan membuat sistem pendinginan amplifier semakin optimal.

Perlu diperhatikan juga kabel-kabel terutama di bagian catu daya. Jangan sampai terbalik karena akan menyebabkan kerusakan fatal pada kit amplifier dan kit pendukungnya.

Sangat disarankan untuk mencoba dengan tegangan rendah (kisaran +/- 9VDC dalam mencoba pertama kali. Hal ini dimaksudkan agar ketika terjadi kesalahan tidak sengaja, baik itu polaritas catu daya, atau ada bagian komponen yang short secara tidak sengaja. Maka dengan tegangan serendah mungkin diharapkan tidak akan menyebabkan kerusakan pada bagian transistor power yang memiliki harga lumayan mahal.

Setelah semuanya berjalan dengan lancar, Anda dapat memindahkan tegangan masukan kembali normal. Tegangan yang dibutuhkan oleh power amplifier tergantung dari kit yang digunakan. mungkin berkisar antara 25 VDC hingga 42 VDC.

Uji coba rangkaian secara umum

Setelah mengetahui cara merakit power ampli 400 Watt, berikutnya adalah dilakukan pengujian. pengujian power amplifier yang telah dirakit bertujuan untuk memastikan bahwa power amplifier berjalan dengan stabil untuk dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, meskipun pengujian ini hanyalah sebentar dan belum tentu merepresentasikan bahwa power amplifier ini akan awet jika dioperasikan jangka waktu yang lama. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kualitas komponen, faktor suhu sekitar, dan lain sebagainya.

Pengujian cukup dilakukan dengan mencoba langsung pada loudspeaker yang memadai, disarankan untuk menggunakan loudspeaker ukuran 12 inci dengan daya 200 Watt. Masukan bagian input dengan menyetel sebuah musik dari smartphone, komputer ataupun langsung dari mixer audio tentu lebih baik dengan volume sedang. Dan biarkan musik dimainkan selama kurang lebih 1 jam lamanya sambil dipantau suhu yang ada pada sekitar box amplifier tersebut.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya