DC To AC Inverter IC NE555

Inverter adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan masukan arus searah (DC) menjadi tegangan keluaran arus bolak-balik (AC) yang besar tegangan dan frekuensinya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Pada aplikasi-aplikasi industri, inverter digunakan secara luas seperti pada pengaturan kecepatan motor AC, pemanasan industri, ataupun pada catu daya tak terputus (Uniterruptible Power Supply – UPS). Berikut adalah konsep dasar dari square wave inverter sederhana.

Konsep Dasar Square Wave Inverter


Konsep dasar Square wave DC to AC inverter pada dasarnya seperti pada gambar diatas. Bila kedudukan S1 dan S2 pada A, beban L mendapat tegangan positif, dan sebaliknya jika S1 dan S2 pada B, beban L mendapat tegangan positif dari arah yang berlainan. Dengan demikian jika pemindahan saklar S1 dan S2 secara bergantian akan menghasilkan tegangan bolak-balik, dengan amplitudo ditentukan oleh besarnya sumber, dan frekuensi ditentukan oleh perpindahan saklar.

Rangkaian Inverter Sederhana IC NE555

Pada rangkaian DC To AC Inverter ini IC NE555 di set menjadi multivibrator astabil dengan frekuensi output 50Hz. Multivibrator astabil merupakan multivibrator yang mempunyai dua keadaan namun tidak stabil pada salah satu keadaannya selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan yang lain, disini multivibrator astabil menetap untuk sesaat sebelum berpindah kembali ke keadaan semula. Perpindahan keadaan  pada output multivibrator astabil yang berkesinambungan ini menghasilkan suatu gelombang segi empat dengan waktu naik yang sangat cepat. Karena tak dibutuhkan sinyal masukan untuk memperoleh suatu keluaran, maka multivibrator astabil ini kadang – kadang disebut  multivibrator bekerja bebas ( free running multivibrator ).

Output dari NE555 digunakan untuk memberi input bagian power inverter yang terdiri dari transistor NPN dan PNP TIP41 dan TIP42.Dua Transistor tersebut bekerja secara bergantian, dan dinamakan Push Pull Transistor. Pengaruh Transistor ini membuat gerakan osilasi pada transformator sehingga menyebabkan terjadi gerakan arus bolak-balik. Kemudian, dengan menggunakan transformator Step Up maka besarnya tegangan pada primer akan dikuatkan (dinaikkan) pada bagian sekunder di transformator, maka terbentuklah tegangan 220v AC.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya