Trafo Step down: Fungsi dan Kegunaannya
Trafo step down di kalangan hobi elektronika tentu sudah tidak asing lagi mengingat kegunaannya yang hampir ada di setiap keperluan rangkaian elektronika. Trafo step down merupakan trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.
Pada rangkaian elektronika, trafo step down sering dipakai pada catu daya, baik itu catu daya yang sudah teregulasi ataupun yang belum teregulasi. Kegunaan dari trafo step down pada dunia elektronika sudah tidak diragukan lagi karena dapat digunakan sebagai pengganti baterai. Tanpa power supply yang menggunakan trafo step down, maka sistem catu daya baterai pada rangkaian elektronika sangat tidak efisien terutama dari segi biaya.
Fungsi Trafo Step-Down
Fungsi dasar dari sebuah trafo step down tentu saja untuk menurunkan tegangan listrik untuk menghasilkan tegangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan proyek elektronika. Meskipun fungsi dasar dari trafo step down hanya satu, namun kegunaannya sangat banyak. Misalnya saja power supply yang menggunakan strafo step down, kegunaannya bisa dipakai hampir semua perangkat elektronika seperti amplifier, radio, charger gadget, booster antena televisi, dan lain-lain.
Trafo step down memiliki jumlah kumparan sekunder yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kumparan primernya. Sesuai dengan konstruksi dasar transformator, trafo step down terdiri dari lilitan kumparan kawat email dengan diameter tertentu yang dilapisi oleh kawat email agar tumpukan lilitan kumparan tidak terhubung langsung satu sama lain yang dapat mengakibatkan terjadinya hubung singkat, baik itu pada kumparan primernya maupun pada kumparan sekundernya.
Untuk ukuran trafo step down bervariasi tergantung arus output yang dapat dikeluarkan oleh trafo tersebut. Semakin besar arus yang dapat dikeluarkan oleh sebuah trafo step down, maka dimensi trafo akan semakin besar pula, karena selain diameter lilitan sekunder yang lebih besar yang berbanding lurus dengan kemampuan arus yang dikeluarkannya, ukuran inti besi juga otomatis akan semakin besar untuk dapat menopang gaya gerak listrik induksi elektromagnet dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
Ketika sebuah trafo step-down dialiri oleh tegangan listrik AC 220V (jaringan PLN) pada bagian primer, maka kumparan primer yang telah dikelilingi oleh inti besi akan timbul elektromagnet, gaya elektromagnet ini akan muncul seiring dengan perubahan garis gaya magnet yang titimbulkan oleh arus AC. Karena garis gaya magnet ini timbul lah gaya gerak listrik pada kumparan sekunder trafo. Jumlah gaya gerak listrik yang akan timbul pada kumparan sekunder tergantung jumlah lilitan dan diameternya.
Pada perancangan rangkaian elektronika, sebuah trafo step-down harus didesain sesuai dengan kebutuhan beban, ketika arus yang dibutuhkan oleh beban lebih besar dari arus output yang dikeluarkan oleh trafo step-down, maka hal ini akan berbahaya dari komponen trafo step down itu sendiri, selain dapat menimbulkan panas yang berlebihan pada kumparan dan inti besi-nya, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan trafo.
Oleh karena itulah, kebanyakan sebuah adaptor AC ke DC yang memiliki kualitas baik biasanya dilengkapi dengan rangkaian regulator tegangan dan proteksi arus terhadap beban lebih, selain outputnya bebas dari tegangan ripple, juga terlindungi dari arus beban yang lebih, karena ketika hal itu terjadi, secara otomatis rangkaian proteksi akan bekerja dan sumber catu terhadap beban akan terputus.
Demikian sekilas mengenai fungsi dan kegunaan trafo step-down yang banyak dipakai pada rangkaian-rangkaian elektronika. Sebenarnya banyak sekali variasi kegunaan dari trafo step down ini, namun demikian fungsi dasarnya tetap sama, yaitu menurunkan tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan dan arus yang diinginkan.