Besaran Fisik (Stimulus) Dan Output Sensor
Sensor atau transduser adalah komponen elektronika yang dapat memberikan perubahan output besaran listrik dari perubahan fisik yang diterimanya. Stimulus sensor merupakan entitas atau besaran fisik yang dapat mempengaruhi output sensor. Sensor bekerja dengan cara mengubah entitas menjadi besaran listrik. Seuatu sensor akan memberikan perubahan output apabila sensor tersebut menerima perubahan besaran fifik (stimulus) yang sesuai dengan jenis sensor tersebut. Besaran fisik (stimulus) yang dapat mempengaruhi nilai output dari sensor elektronik adalah sebagai berikut.
Macam-Macam Stimulus (Besaran Fisik) Sensor
1. Akustis : gelombang (frekuensi amplitudo,fase), kecepatan rambat, spektrum,dll
2. Elektris : arus, tegangan, medan, konduktivitas, permitivitas, dll
3. Magnetis : medan (amplitudo, polarisasi, fase, spektrum), fluks, permenbility, dll
4. Optis : gelombang(amplitudo, frekuensi, fase, spektrum), kecepatan, pantulan penyerapan
5. Termis : temperatur, laju rambat panas
6. Mekanis : posisi, kecepatan , tekanan, tarikan, kerapatan, percepatan, ketinggian, ketebalan, masa, dll.
Jenis-jenis sensor yang digunakan pada sistem otomasi berdasarkan sinyal output yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi beberapat jenis. Berikut adalah jenis sensor berdasarkan sinyal outputnya.
Jenis Sensor Berdasarkan Sinyal Output 1. Sensor diskrit. Tegangan diskrit mempunyai keluaran tegangan low dan high. Sensor diskrit digunakan untuk menterjemahkan dua kondisi fenomena fisis yang kontras ke dalam kode biner
2. Sensor digital. Digital sensor memiliki data keluaran dalam bentuk biner (digital) sehingga langsung dapat dihubungkan pada sistem BUS yang terdapat di PLC. Sensor digital mempunyai keluaran serial dan pararel
3. Sensor Analog. Sensor analog atau sensor kontinyu bekerja dengan cara mengubah fenomena fisis ke besaran listrik yang dapat diukur, dalam bentuk arus, tegangan.
Macam-Macam Stimulus (Besaran Fisik) Sensor
1. Akustis : gelombang (frekuensi amplitudo,fase), kecepatan rambat, spektrum,dll
2. Elektris : arus, tegangan, medan, konduktivitas, permitivitas, dll
3. Magnetis : medan (amplitudo, polarisasi, fase, spektrum), fluks, permenbility, dll
4. Optis : gelombang(amplitudo, frekuensi, fase, spektrum), kecepatan, pantulan penyerapan
5. Termis : temperatur, laju rambat panas
6. Mekanis : posisi, kecepatan , tekanan, tarikan, kerapatan, percepatan, ketinggian, ketebalan, masa, dll.
Jenis-jenis sensor yang digunakan pada sistem otomasi berdasarkan sinyal output yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi beberapat jenis. Berikut adalah jenis sensor berdasarkan sinyal outputnya.
Jenis Sensor Berdasarkan Sinyal Output 1. Sensor diskrit. Tegangan diskrit mempunyai keluaran tegangan low dan high. Sensor diskrit digunakan untuk menterjemahkan dua kondisi fenomena fisis yang kontras ke dalam kode biner
2. Sensor digital. Digital sensor memiliki data keluaran dalam bentuk biner (digital) sehingga langsung dapat dihubungkan pada sistem BUS yang terdapat di PLC. Sensor digital mempunyai keluaran serial dan pararel
3. Sensor Analog. Sensor analog atau sensor kontinyu bekerja dengan cara mengubah fenomena fisis ke besaran listrik yang dapat diukur, dalam bentuk arus, tegangan.