Rangkaian Power Amplifier 500 Watt APEX

Skema Rangkaian power amplifier 500 Watt Apex ini memiliki kemampuan menyalurkan sinyal audio berdaya tinggi, yang mana Amplfier ini memerlukan beban loudspeaker yang mumpuni agar amplifier dapat bekerja dengan optimal. Sesuai dengan judulnya, power amplifier ini memiliki daya output sebesar 500 Watt RMS pada beban loudspeaker 8 ohm. Karena amplifier ini untuk keperluan outdoor, maka speaker yang dapat digunakan hingga 18 inci.

Agar respon frekuensi yang dihasilkan lebih baik, biasanya amplifier berdaya tinggi dirancang dengan kelas AB dan tanpa kopling kapasitor pada outputnya atau biasa disebut dengan OCL (Output Capacitor Less). Transistor penguat akhir yang digunakan pada rangkaian power amplifier kali ini adalah tipe 2SC5200 dan 2SA1943. Kedua transistor tersebut adalah tipe NPN dan PNP karena pada OCL selalu menggunakan konfigurasi push-pull.


Agar dapat menghasilkan daya output yang tinggi, bagian yang penting bukan hanya ditentukan dari penguat akhir yang digunakan, meskipun penguat akhir memang paling menentukan besar daya penguatan dari sebuah power amplifier. Yakni bagian Pre-Amp juga memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan kualitas suara dari power amplifier. Efek dari rangkaian Pre-Amp yang kurang baik adalah salah satunya suara yang distorsi, over gain, dengung, respon frekuensi kurang baik dan lain-lain.
PCB Rangkaian Power Amplifier 500 Watt APEX


Dari skema rangkaian power amplifier 500 Watt APEX diatas terlihat bagian Pre-Amp menggunakan IC tipe NE5532. Output dari IC NE5532 ini diberikan pada penguat driver transistor. Bagian driver ini akan memiliki dua output yang berbeda fasa satu sama lain sebesar 180º. Bagian driver terdiri dari transistor Q1, Q2, Q3 dan Q4. Karena rangkaian penguat akhir memerlukan sinyal input yang cukup, maka bagian driver tersebut disusun dengan konfigurasi darlington.

Daya yang dikeluarkan sebuah power amplifier akan berbanding lurus dengan sumber daya yang digunakan. Untuk dapat bekerja dengan optimal, rangkaian power amplifier ini memerlukan catuan tegangan simetris sebesar ±90 Volt, dengan arus 15-20 Ampere.

Carilah transistor yang asli terutama pada bagian penguat akhirnya, karena sumber tegangan yang digunakan (±90 Volt) hanya untuk transistor yang ideal atau asli. Jika tidak yakin transistor yang digunakan tidak asli, maka jangan sekali-kali menggunakan tegangan kerja ±90 Volt, karena bisa menyebabkan transistor penguat akhir jebol/rusak. Untuk mengujinya, gunakan tegangan secara bertahap, mulai dari ±25V, ±30V, ±45V, dan seterusnya.

Dalam perakitannya jangan lupa memberikan ruang pendinginan yang baik pada semua transistor power, pasangkan kipas (blower) agar stabil ketika bekerja dengan volume maksimum terutama untuk keperluan seperti konser-konser panggung.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya