Oscilator Gelombang Segitiga

Oscilator gelombang segitiga atau sering juga disebut triangle oscilator seperti pada rangkaian dibawah adalah gabungan rangkaian schmitt triger dan integrator dengan operasional amplifier. Rangkaian oscilator gelombang segitiga ini dapat memberikan output pada titik output 1 berupa sinyal dengan bentuk gelombang segitiga dan pada titik output 2 berupa sinyal dengan bentuk gelombang kotak. Penguat operasional pertama (IC(1/2) merupakan rangkaian schmitt triger analog dan penguat operasional kedua (IC(2/2) di konfigurasikan sebagai integrator aktif.  Rangkaian lengkap oscilator gelombang segitiga dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut.

Rangkaian Oscilator Gelombang Segitiga
Rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas dibuat dengan operasional amplifier IC TL082 yang disusun sebagai rangkaian schmitt triger dan rangkaian integrator. Rangkaian schmitt triger akan memberikan output berupa gelombang kotak sedangkan rangkaian integrator akan memberikan output berupa gelombang segitiga apabila diberikan input berupa gelombang kotak.

Frekuensi Osilasi Oscilator Gelombang Segitiga

Frekuensi kerja atau frekuensi osilasi rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas ditentukan oleh waktu proses pengisian dan pengosongan kapasitor (C1), dimana proses pengisian dan pengosongan kapasitor (C1) ditentukan oleh nilai kapasitas C1 resistansi R1 dan R3. Frekuensi kerja rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas dapat ditentukan dengan rumus berikut.


Pada rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas nilai C1 adalah 100nF kemudian R1 adalah 2,2 KΩ, R2 adalah 10 KΩ dan R3 adalah 8,2 KΩ. Dari nilai komponen yang telah diketahui tersebut dapat dihitung frekuensi kerja rangkaian osciltor gelombang segitiga sebagai berikut.



Dari perhitungan diatas diketahui bahwa frekuensi kerja rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas adalah 1386 Hz.

Prinsip Kerja Rangkaian Oscilator Gelombang Segitiga

Untuk lebih mudah dalam memahami dapat dilihat gambar rangkaian dan bentuk gelombang output rangkaian oscilator gelombang segitiga berikut.

Pada saat tegangan sumber pertama kali diberikan pada rangkaian oscliator gelombang segitiga diatas output rangkaian schmitt triger akan berada pada kondisi jenuh positif atau negatif. Apabila diasumsikan kondisi output pada output schmitt triger adalah jenuh positif maka arus listrik mengalir melalui kapasitor C melalui resistor R1 ketika titik A kondisi jenuh positif tersebut. Ketika muatan listrik mulai menyimpan di kapasitor, tegangan dari kedua sisi dari kapasitor mulai naik. Karena jalur input inverting dari IC2 adalah sekitar 0 V, tegangan output (titik B) dari rangakain integrator turun secara bertahap.

Tegangan pada titik C juga turun ketika tegangan dari titik B mulai turun. (Persentase penurunan tergantung pada rasio resistor R2 dan R3). Ketika tegangan titik C turun di bawah 0 V, tegangan output (titik A) schmitt triger berubah ke minus dengan cepat. Agar tegangan dari titik C turun di bawah 0 V, dibutuhkan nilai R2>R3. Kemudian, aliran arus reverse dari kapasitor (C) ke titik A melalui R1 resistor. Dengan kondisi ini, tegangan pada titik B naik secara bertahap. Ketika tegangan dari titik C melebihi 0 V, output (titik A) schmitt berubah menjadi positif dengan cepat sehingga membuat perubahan pada titik B ke arah negatif.

Proses diatas berulang terus sehingga terbentuk sinyal output gelombang segitiga pada titik B (output 1) dan gelombang kotak pada titik A (output 2) pada rangkaian oscilator gelombang segitiga diatas.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya