Pengertian Transformator berdasarkan lilitannya

Transformator merupakan salah satu komponen elektronika yang penting, terutama untuk kebutuhan sumber daya dari peralatan elektronika. Pengertian transformator adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan atau mentransfer energi listrik melalui suatu media yang disebut induksi elektromagnetik.

Transformator disebut juga dengan trafo. Penamaan ini tidak ada bedanya, trafo adalah nama pendek dari transformator. Kata transformator berasal dari kata transformasi, yang artinya “memindahkan” yang secara analogi berhubungan dengan fungsi dasar trafo.

Perpindahan tenaga listrik pada transformator dimaksudkan untuk mengubah suatu energi listrik sebelumnya yang akan diubah  menjadi bentuk lain yang setara (masih tenaga listrik) dengan satuan yang lain. Misalnya tegangan jaringan listrik PLN sebesar 220V akan diubah menjadi tegangan yang lebih kecil 12V untuk mensuplai peralatan elektronika. Agar tegangan yang diperlukan dapat tercapai, maka dibutuhkan suatu perpindahan energi melalui transformator.


Pada dasarnya sebuah transformator terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian primer, bagian sekunder dan bagian inti. Bagian primer dan sekunder terdiri dari lilitan kawat tembaga email. Kawat email adalah sebuah kawat dengan diameter tertentu yang dipalisi oleh bahan isolasi tertentu yang menempel, sehingga ketika kawat lilitan email saling digulung/dililitkan, maka satu sisi dengan sisi lainnya tidak akan terhubung karena bahan isolasi yang menempel pada kawat email.

Bagian inti pengertian transformator merupakan media untuk mentransfer energi listrik dari bagian primer ke bagian sekunder melalui induksi elektromagnetik. Untuk menghasilkan induksi elektromagnetik ini diperlukan sebuah inti induksi. Bagian inti dari transformator biasanya akan mengelilingi kedua bagian sisi lilitan primer dan sekunder.

Banyak jenis inti yang digunakan pada transformator tergantung dari kebutuhannya. Seperti inti dari besi lunak, inti ferit, inti udara, dan lain-lain. Jenis inti transformator akan menentukan spesifikasi dari trafo itu sendiri, baik itu tegangan, arus, frekuensi, efisiensi, dan lain-lain.

Bagian primer transformator disebut juga dengan bagian input, karena memang bagian primer ini adalah masukan dari tenaga listrik induksi yang akan di konversikan/ditransferkan/dipindahkan.

Sedangkan bagian sekunder disebut juga dengan bagian output karena bagian sekunder adalah hasil dari perpindahan tenaga listrik dari bagian primer melalui media induksi elektromagnetik dari bagian inti.

Berdasarkan jenis lilitan/kumparannya, sebuah transformator dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Transformator Lilitan Tunggal


Trafo lilitan tunggal merupakan trafo yang memiliki lilitan kumparan yang bagian tengahnya dipercabangkan, yang mana pada transformator gulungan tunggal bagian lilitan primer dan bagian lilitan sekunder masih berhubungan secara langsung. Jadi lilitan ini disebut juga dengan lilitan sistem Hartley. Kekurangan sistem trafo lilitan tunggal ini adalah soal keamanan sengatan listrik yang bisa berbahaya terutama jika bagian primer adalah tegangan tinggi, karena lilitan primer dan sekunder masih berhubungan secara langsung.

2. Transformator Lilitan Induktif


Trafo lilitan induktif merupakan trafo yang terdiri dari dua kumparan secara terpisah, yang mana kumparan/lilitan pada trafo ini adalah lilitan primer dan lilitan sekunder seperti pada penjelasan diatas. Lilitan primer dan lilitasn sekunder pada trafo induktif tidak saling berhubungan secara langsung. Prinsip dasar trafo ini adalah lilitan sekunder mendapat induksi dari lilitan primernya melalui sebuah inti sebagai media induksi. Jenis lilitan trafo induksi disebut juga dengan lilitan Amstrong.

Kelebihan dari trafo induksi adalah keamanan sengatan dari tegangan tinggi pada sekunder jika pada lilitan primernya terdapat tegangan tinggi sedangkan pada sekunder tegangan rendah. Berbeda dengan jenis trafo lilitan tunggal, bagian sekunder akan ikut terkena sengatan listrik dari tegangan primer meskipun bagian sekundernya dibuat untuk menghasilkan tegangan yang rendah.

3. Transformator Lilitan Kombinasi

Trafo dengan lilitan kombinasi merupakan trafo yang mengkombinasikan antara lilitan tunggal dengan lilitan induksi, atau kombinasi sistem Hartley dengan Amstrong. Trafo jenis lilitan kombinasi ini paling banyak digunakan pada saat sekarang ini karena dapat menghasilkan berbagai output dari sekundernya. Misalnya tegangan input jaringan PLN diubah menjadi berbagai tegangan seperti 6V, 9V dan 12V cukup hanya dengan satu trafo saja.

Demikian penjelasan umum dari pengertian transformator pada rangkaian elektronika.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya