Rumus Induksi Elektromagnetik Pada Induktor


Induktor adalah salah satu komponen elektronika yang sering kita jumpai di berbagai jenis rangkaian elektronika. Berbicara soal induktor, pastinya kita akan dekat dengan yang namanya induksi elektromagnetik. Karena induktor sendiri saat dialiri arus listrik searah atau DC akan timbul induksi medan listrik.

Induksi medan listrik tersebut timbul pada setiap lilitan kawatnya dengan arah yang sama. Hal biasa juga disebut dengan self induction. Sedangkan besarnya induksi medan listrik yang ada di tiap-tiap lilitan kawat pada komponen induktor disebut dengan fluks magnetik atau magnetics flux.

Kuat medan magnet yang timbul akibat medan listrik pada komponen induktor berubah-ubah terhadap waktu. Perubahan tersebutlah yang akhirnya menimbulkan induksi gaya gerak listrik atau yang disingkat GGL. Selain itu istilah GGL juga biasa disebut dengan  nama “electromotive force” atau EMF.

Rumus Induktansi Induktor

Pada kesempatan kali ini Belajar Elektronika akan berbagi info mengenai rumus induksi elektromagnetik pada komponen induktor. Seorang ilmuan bernama Heinrich Friedrich Lenz (1804 – 1865) mengemukakan hukum Lenz di mana EMF yang terjadi akan menghasilkan arus listrik yang menentang perubahan fluks magnetik.

Besaran nilai induktansi dapat dinyatakan dalam satuan Henry (H). Suatu komponen induktor dikatakan memiliki nilai induktansi sebesar 1 Henry apabila perubahan arus yang mengalir pada nilai 1ampere per detik menginduksi tegangan sebesar 1 volt. Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil rumus sebagai berikut.


Semakin banyak jumlah lilitan yang ada pada sebuah komponen induktor, maka semakin besar pula nilai induktansinya. Berkaitan dengan banyaknya jumlah lilitan pada induktor dan dibandingkan dengan nilai induktansinya, dapat diambil rumus perhitungan sebagai berikut.


Keterangan:
L = induktansi (H)
N = jumlah lilitan
φ = fluks magnetik (Weber/Wb)
I = arus (A)

Sedangkan koefisiensi induktansi sebuah induktor dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jumlah lilitan kawat yang ada pada komponen induktor, jarak antar lilitan kawat satu dengan yang lain, sampai dengan besarnya core atau pusat inti. Oleh sebab itu dapat diambil rumus perhitungan sebagai berikut.


Keterangan:
φ = besar magnetik fluks (Wb)
B = kerapatan fluks
A = luas area (m²)

Nah, setelah mengetahui beberapa rumus tadi, kita bisa menyederhanakan menjadi persamaan akhir. Dari beberapa rumus tersebut dapat ditarik kesimpulan, nilai induktansi dari sebuah komponen induktor dapat disederhanakan dengan menggunakan rumus persamaan akhir sebagai berikut.


Keterangan:
Berikut contoh coal cara mencari nlai induktansi sebuah induktor:


Demikian informasi singkat mengenai rumus induksi elektromagnetik pada induktor. 

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya