Pengertian Optocoupler, Fungsi, dan Prinsip Kerjanya
Ada banyak sekali jenis komponen elektronika, mulai dari yang paling dasar seperti resistor, kapasitor, transistor, dan dioda, sampai dengan komponen-komponen yang mungkin sedikit asing di telinga anda seperti optocoupler dan SCR.
Bagi seorang teknisi elektronika, mengetahui macam-macam komponen elektronika beserta fungsinya adalah suatu keharusan. Karena dengan mengenal komponen-komponen tersebut, kita bisa membuat berbagai macam rangkaian elektronika dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam rangkaian elektronika.
Pengertian Optocoupler
Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Tak heran jika banyak orang menyebut komponen yang satu ini dengan nama lain photocoupler, optical isolator, maupun opto-isolator. Pada umumnya, sebuah optocoupler punya dua bagian utama yakni transmitter dan receiver.
Transmitter berfungsi sebagai pengirim cahaya optik, sedangkan receiver berfungsi sebagai pendeteksi sumber cahaya. Perlu anda ketahui bahwa antara transmitter dan receiver optocoupler tidak memiliki hubungan konduktif rangkaian secara langsung. Akan tetapi dibuat sedemikian rupa di dalam sebuah kemasan. Berikut simbol dan bentuk dari komponen optocoupler.
Fungsi Optocoupler
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, fungsi optocoupler adalah sebagai sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Komponen yang satu ini banyak diaplikasikan pada driver rangkaian mikrokontroler, driver motor DC, driver motor AC, dan beberapa rangkaian elektronika lainnya.
Prinsip Kerja Optocoupler
Sebuah optocoupler terdiri dari kombinasi sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap cahaya (Phototransistor). Bagian tersebut digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh sebuah IR LED.
Arus listrik yang mengalir melalui IR LED menyebabkan IR LED memancarkan sinyal cahaya infra merah. Intensitas cahaya yang dipancarkan tergantung pada seberapa besar arus listrik yang mengalir pada IR LED. Penggunaan cahaya infra merah memiliki kelebihan yakni ketahanannya yang lebih baik dibandingkan cahaya yang tampak. Untuk lebih jelaskan simak skema berikut.
Dari skema tersebut bisa ketahui bahwa cahaya infrared yang dipancarkan dideteksi oleh phototransistor dan menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch ON pada phototransistor. Cara kerja phototransistor hampir sama dengan transistor bipolar biasa. Yang membedakan hanyalah terminal basis (base) phototransistor penerima yang peka terhadap cahaya.