Karakteristik Dioda Zener, Photodioda, dan Jenis Dioda Lainnya

 

Ketika kita berbicara mengenai komponen elektronika, pastinya tidak akan pernah lepas dari yang namanya komponen dioda. Ya, karena komponen tersebut bisa kita jumpai di hampir semua jenis rangkaian elektronika baik yang sederhana maupun yang rumit.

Dioda sendiri merupakan komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor. Komponen dioda memiliki fungsi sebagai penyearah arus listrik. Prinsipnya, dioda akan menghantarkan arus listrik ke satu arah, dan menghambat arus listrik yang menuju arah sebaliknya. Selain itu dioda juga memiliki fungsi sebagai pengaman, voltage regulator, pengendali frekuensi, dll.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai komponen dioda, maka anda harus tahu bagaimana karakteristik dari dioda itu sendiri. Guna mengetahui karakteristik sebuah dioda, maka kita harus melakukan sebuah percobaan dengan cara menghubungkan komponen dioda ke catu daya dan juga komponen resistor secara seri.

Karakteristik Dioda

Dengan begitu kita akan mengetahui berapa tegangan dioda terhadap variasi sumber tegangan yang diberikan. Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa dioda memiliki sifat semikonduktor. Dioda memiliki dua elektroda yakni anoda dan katoda. Guna memperjelas pemahaman mengenai karakteristik dioda, simak gambar berikut.


Dilihat dari gambar kurva di atas, karakteristik dioda diperoleh dengan cara mengukur tegangan dioda (Vab) dan arus yang melalui dioda (ID). Apabila anoda berada pada tegangan yang lebih tinggi daripada katoda (VD positif), maka bisa dikatakan dioda mendapat bias forward atau bisa maju. Sebaliknya bila VD negatif, maka dioda mendapat bias reverse alias bias mundur.

Selain itu apabila nilai VDD diubah, maka arus ID dan juga VD juga akan ikut berubah. Jika dilihat dari fungsinya, dioda terbagi menjadi beberapa jenis mulai dari dioda hubungan, dioda kontak titik, LED, photodioda, dioda kapasiansi variabel, dioda zener, sampai dengan dioda bridge. Dioda hubungan memiliki karakteristik mengalirkan tegangan dalam jumlah besar, namun hanya searah.

Berbeda dengan dioda kontak titik, biasanya digunakan untuk mengubah frekuensi dari tinggi ke rendah. Sedangkan LED adalah jenis dioada yang mengeluarkan cahaya abila diberikan forward bias. Banyak orang yang menggap sama antara LED dan photodioda. Padahal kedua jenis dioda tersebut berbeda.

Photodioda atau dioda foto justru akan menghasilkan arus listrik apabila terkena cahaya. Dan besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantu seberapa banyak cahaya yang diterimanya. Dan untuk jenis dioda kapasiansi variabel atau varactor akan berfungsi sebagai kondensator apabila dipasang secara terbalik.

Dioda kapasiansi variabel juga banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO di suatu PLL. Sedangkan dioda bridge sering digunakan di rangkaian power supply sebagai penyearah. Satu lagi jenis dioda yang tak kalah penting adalah dioda zener yang punya karakteristik sebagai pembatas tegangan dan memiliki fungsi sebagai voltage stabilizer alias voltage regulator.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya