Cara Membuat / Menggulung Trafo Toroid


Dalam dunia elektronika, pastinya anda semua sudah tidak asing lagi dengan yang namanya komponen trafo alias transformator. Komponen yang satu ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan.

Jika dilihat dari bentuknya, trafo terbagi atas beberapa macam. Salah satunya adalah trafo toroid. Trafo toroid adalah jenis trafo yang memiliki bentuk bulat seperti donat. Tentunya pembuatan trafo jenis ini sedikit berbeda dari pembuatan trafo pada umumnya, utamanya pada saat menggulung kawat email.

Cara Menggulung Trafo Toroid

Sebelum memulai proses penggulungan trafo toroid, ada beberapa langkah yang harus anda ketahui dan praktekkan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah menentukan berat core, besar kawat, sampai dengan jumlah lilitan. Tak perlu berbasa-basi lagi, berikut informasi lengkapnya.

1. Menentukan Berat Core
Langkah pertama yang harus anda lakukan dalam membuat sebuah trafo toroid adalah menentukan berat core trafo yang akan anda buat. Usahakan pilih core trafo berkualitas dari merk terkenal. Untuk membuat trafo toroid 20A CT 65 volt diperlukan core dengan bobot 10 sampai dengan 12 kg.

2. Pelapisan Core Trafo
Setelah anda memiliki core trafo toroid, langkah selanjutnya adalah melapisi core tersebut. Bahan yang digunakan untuk melapisi core trafo bisa berupa mika bening ataupun kertas hijau. Tujuan dari pelapisan ini adalah untuk menghindari hubungan singkat akibat kawat tembaga tergores dengan core.

3. Menentukan Ukuran Kawat
Langkah selanjutnya adalah menentukan kawat tembaga atau kawat email yang akan digunakan untuk menggulung trafo toroid. Pilih ukuran kawat sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan kawat besar digunakan untuk mendapatkan amper murni yang jumlahnya sekitar 2 kali lebih besar dibanding besar penampang kawat tersebut. Berikut ukuran kawat yang digunakan untuk trafo 20 A.


4. Menghitung Jumlah Gulungan
Dalam proses penggulungan trafo toroid, penting diperhatikan jumlah gulungan yang diperlukan. Jumlah lilitan primer dapat dihitung dengan rumus “N = 50/(r luar – r dalam) x tinggi x 220 volt”. Sedangkan untuk lilitan sekunder dapat dihitung dengan rumus “N = 50/(r luar – r dalam) x tinggi x 65 volt”.

5. Mulai Menggulung Trafo
Jika semua proses persiapan sudah selesai, langkah selanjutnya adalah mulai menggunakan trafo. Lakukan langkah ini dengan teliti dan hati-hati. Usahakan gulungan rapih, utamanya gulungan primer. Jangan tergesa-gesa melakukannya. Selain itu anda juga bisa menggunakan alat bantu seperti alat yang digunakan oleh nelayan untuk menambal jaring.

6. Pengetesan Trafo
Setelah penggulungan primer dan sekunder selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap trafo. Pertama-tama lakukan pengetesan menggunakan multitester untuk mengetahui apakah ada kawat yang putus atau tidak. Setelah itu lakukan pengetesan dengan memasukkan tegangan 220 volt.

7. Pemasangan Kabel
JIka tegangan yang diharapkan sudah sesuai, selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memasang kabel. Pasang kabel serta terminal pada trafo, setelah itu jangan lupa beri lapisan mika untuk isolator pengaman. Apabila sudah beres lakukan pengujuan akhir. Pastikan trafo tidak bergetar dan terlalu panas saat digunakan.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya