Tes Nilai Komponen dan Pengukuran Tegangan Elektronika - bag. 2

( Tes Nilai Komponen dan Pengukuran Tegangan Elektronika - bag. 2 )

Pengujian Dioda Pada Meter Analog

Pengujian sebuah Komponen Diodadengan Multimeter Analog bisa dilakukan pada salah satu rentang resistansi. Kisaran resistansi (resistance ranges) yang tinggi adalah yang terbaik kadang-kadang baterai tegangan tinggi mempunyai rentang ini, tetapi ini tidak mempengaruhi pengujian.

Ada dua hal yang harus anda ingat:
1. Ketika dioda diukur dalam satu arah, jarum tidak akan bergerak sama sekali. Istilah teknis untuk ini adalah dioda bias balik, ini tidak akan mengizinkan arus mengalir, jadi jarum tidak akan bergerak.

Ketika dioda diukur dalam cara lain yang terbaik, jarum akan berayun ke kanan (naik skala) sekitar 80% dari skala off. Posisi ini ini merupakan penurunan tegangan persimpangan dioda dan BUKAN nilai resistansi.

Apabila anda merubah kisaran resistansi, jarum akan bergerak ke posisi yang sedikit berbeda karena resistansi dalam meter. Istilah teknis untuk ini adalah dioda bias maju. Hal ini menunjukkan dioda tidak rusak.

Jarum akan bergerak ke posisi yang sedikit berbeda pada "dioda normal" dibandingkan dengan dioda Schottky. Hal ini disebabkan persimpangan tegangan jatuh yang berbeda. Namun kami hanya menguji dioda pada tegangan yang sangat rendah dan mungkin rusak ketika dipasang ke rangkaian karena tegangan yang lebih tinggi dan atau karena arus tinggi mengalir.

2. Lead probe pada Multimeter Analog terhubung ke probe hitam dengan sisi positif baterai dan pembacaan "dioda baik" ditampilkan dalam dua diagram berikut:


Bias balik Dioda dalam diagram diatas dan dioda tidak konduksi.


Skema equivalen dengan gambar pertama ditunjukkan dalam gambar diatas ini.

Mengukur Dioda Schottky

Setelah anda mengetahui dioda,selanjutnya adalah menguji Dioda Schottky, alat yang dibutuhkan adalah meter analog dan atur ke kisaran ohm x10k. Pengujian ini hampir sama dengan dioda normal hanya saja anda akan mendapatkan bacaan di kedua arah.

Ini merupakan karakteristik normal dari dioda schottky. Anda akan mendapatkan pembacaan nilai kecil. Apabila anda mendapatkan dua bacaan defleksi skala penuh dioda Schottky konsleting dan perlu dirubah, bila terbaca adalah tak terbatas dikedua arah dioda Schottky terbuka dan harus diganti.

Pengujian dioda Schottky dikisaran x1 akan menjadi seperti pengujian dioda normal, juga harus dicatat bahwa tidak semua dioda Schottky akan memberikan permbacaan dikedua arah. Ketika diatur dengan skala x10k namun hanya menyadari bahwa dioda ini bisa mempunyai bacaan di kedua arah ketika mengukur dalam pengaturan x10k seperti dioda normal.


Step 1 Testing Dioda Schottky dalam skala x1 ohm.

Tes Komponen LED

Light Emitting Diode (LED) adalah komponen kecil yang dipakai dalam hampir semua perangkat elektronik. Led mempunyai 2 terminal atau kaki. Kaki yang panjang adalah terminal anoda atau positif dan kaki yang lebih pendek adalah katoda atau terminal negatif.


Mari kita perhatikan dari dekat geometri LED 5mm standar.


Satu sisi yang berbentuk bulat dan sisi lain sudah dibuat sedikit lebih tegak. Kaki di sisi lurus selalu negatif dan kaki di sisi bulat selalu positif.

Atur multimeter digital pada mode kontinuitas. Bila anda menyentuh pengujian mengarah ke satu sama lain multimeter akan memberikan suara biip terus menerus. Bip berarti multimeter bekerja sempurna.


Pada multimeter diatas, tombol dihidupkan ke mode kontinuitas yang pada 400 ohm. Pengujian LED harus dipasang ke multimeter seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Kemudian sambungan kabel itu silahkan perhatikan pada gambar berikut:


Sekarang periksa kontinuitasnya;

Power ON
Setel kenop pada mode Kontinuitas.
LED akan bersinar itu menunjukkan bahwa dalam kondisi kerja.
Apabila LED tidak bersinar periksa koneksi LED rusak.

Tes Fuse atau Sekring

Dari semua komponen mungkin yang paling mudah dites apakah masih baik atau rusak adalah sekring atau Fuse. Komponen tersebut di tes dengan mode multimeter pada kontinuitas tersambung atau putus.

Matikan semua listrik ke peralatan sebelum pengujian untuk menghindari pengaruh konsleting (short) ke komponen lain dan kontiuitas. Pakai resistansi rendah kisaran "skala Ohm" atau Kontinuitas pada multimeter anda.

Semua sekring, lead dan kabel harus mempunyai, resistansi yang sangat rendah atau bahkan nol.
Ini membuktikan mereka bekerja baik.


Apapun bentuk Fuse-nya cara mengukur tetap sama saja.


Mengukur Transistor

Mengetahui kondisi Transistor bisa kita lakukan jika kita paham dengan karakteristik dasar dan prinsip kerja transistor sebagai sakelar. Seperti saat menentukan kaki transistor, dalam mengetahui kondisi transistor kita juga harus memahami karakteristik kaki-kaki transistor tersebut.

Karakteristik dasar yang harus diketahui dari transistor dalam menentukan kondisi transistor tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Untuk transistor NPN, kaki basis mempunyai hubungan forward dari base ke kolektor dan base ke emitor serta hubungan reverse untuk posisi sebaliknya.

2. Untuk transistor PNP, kaki base mempunyai hubungan reverse dari base ke kolektor dan dari basis ke emitor serta hubungan forward untuk posisi sebaliknya.

3. Pada transistor secara umum antara kaki kolektor dan kaki emitor mempunyai resistansi yang tak terhingga pada saat base tidak mendapat bias tegangan.

4. Kemudian pada saat base diberikan bias maka antara kolektor ke emitor akan mempunyai resistansi rendah dengan hubungan forward untuk transistor NPN dan hubungan reserve untuk transistor PNP.

5. Untuk mengetahui kondisi transistor dengan multimeter kita harus atur multimeter pada posisi Ohm meter dengan skala x10 atau x100 untuk test kaki basis kemudian untuk test hubungan kolektor emitor pada skala x10k.

Test Kondisi Transistor Untuk Transistor Standart (secara umum)


1. Test basis untuk transistor NPN, sambungkan kaki base dengan probe hitam dan probe merah ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi tersebut jarum multimeter harus bergerak menunjuk nilai resistansi puluhan sampai ratusan Ohm (bukan 0 Ohm).

Selanjutnya posisi sebaliknya, kaki basis dihubungkan dengan probe merah lalu probe hitam ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi ini jarum multimeter tidak bergerak atau menunjuk resistansi tak terhingga.

2. Test base untuk transistor PNP, sambungkan kaki base dengan probe merah dan probe hitam ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi tersebut jarum multimeter harus bergerak menunjuk nilai resistansi puluhan sampai ratusan Ohm (bukan 0 Ohm).

Selanjutnya posisi sebaliknya, kaki basis dihubungkan dengan probe hitam kemudian probe merah ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi ini jarum multimeter tidak bergerak atau menunjuk resistansi tak terhingga.

3. Test transistor sebagai sakelar untuk transistor NPN, sambungkan probe hitam ke kaki kolektor sambil menempelkan jari kita ke kaki kolektor Dan probe merah ke kaki emitor tanpa tersentuh jari atau badan kita sedangkan kaki base dibiarkan tidak terhubung. Pada posisi ini jarum multimeter harus diam atau menunjuk ke resistansi tak terhingga.

Selanjutnya sentuh kaki base dengan jari kita, pada posisi base tersentuh jari maka transistor mendapat bias base dengan jari kita. Pada posisi base tersentuh jari maka transistor mendapat bias base dan seharusnya jarum multimeter berayun menunjuk ke suatu nilai resistansi yang rendah.

Jika pada pengujian dengan kondisi diatas dan syarat tersebut tidak terpenuhi maka transistor bisa dikatakan pada kondisi tidak baik atau rusak.


Transistor MOSFET


FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.

FET mempunyai tiga kaki juga yaitu :

GATE (G) adalah kaki input.

DRAIN (D) adalah kaki output.

SOURCE (S) adalah kaki sumber.

Fungsinya biasanya dipakai pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi menggerakkan trafo. Kakinya biasanya sudah pasti yaitu jika kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.

Misalnya FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.

Misalnya FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/


FET Penaik Tegangan

Cara mengukur

Batas ukur Ohm meter x10 / x1k


FET Penurun Tegangan

Cara mengukur :

Batas ukur Ohm meter x10 / x1k


Tes Transformator (trafo)


Ada dua cara mengukur trafo (transformator) masih baik atau tidak :

1. Mengukur resistansi dari gulungan baik primer dan juga sekunder.

2. Mengukur tegangan yang keluar dari gulungan sekunder apakah sudah sesuai yang tertulis (ini tidak dianjurkan untuk pemula).

Untuk kesempatan ini kita akan mengukur berdasarkan poin no.1 diatas. Caranya;

Putar batas ukur pada Ohm meter x1k.
Misal kaki primer A, B, C.
Misal kaki sekunder D, E, F.


B. Pengukuran Tegangan Pada Komponen

Hati-hati ketika melakukan pengukuran tegangan pada komponen elektronik. Ingat ketika melakukan pengukuran pada sisi primer dari power supply SMPS memakai ground sisi primer dan saat melakukan pengukuran pada sisi sekunder / pakai ground sekunder.

Dalam sebuah papan sirkuit ada banyak komponen elektronika terutama resistor dan anda ingin menempatkan test probe anda pada beberapa titik uji resistor misalnya.

Pertanyaanya adalah di mana anda harus menempatkan probe uji dan dimana titik uji tegangan? Hal ini cukup membingungkan karena ada begitu banyak komponen. Untuk mengatasi masalah ini anda harus terlebih dahulu memahami bagaimana peralatan yang bekerja.

Sebagai contoh bila anda berada dalam perbaikan TV, anda harus tahu bagaimana TV bekerja dan harus mengetahui bagian-bagian TV. Kita tidak bisa hanya menempatkan test probe disetiap titik uji yang kita sukai, tetapi sesuai kebutuhan perbaikan.

Pengukuran Tegangan Dioda Bride


Pasang TV LCD dan cari pin AC dari Rectifier-Bridge ditandai dengan garis bergelombang (ini adalah simbol AC). Setting DMM atau meter analog ke pengaturan tegangan AC yang tepat (minimal pada posisi 250V). Sekarang tempatkan tes probe pada pin AC dari Rectifier-Bridge.

Tahan dengan jari-jari dalam posisi pastikan tidak terpeleset dan baca hasil pada layar baca multimeter. Anda harusnya mendapatkan pembacaan sekitar 210-240 volt AC. Bila nol volt maka cek di rangkaian sebelum jembatan-penyearah.


Bisa saja ada komponen yang rusak di rangkaian sebelumnya, sekring utama putus, kabel AC putus, stop kontak listrik tidak ada aliran listrik, atau komponen rusak pada pasif pasif PFC bila TV memakai jenis PFC, koneksi solder yang buruk di rangkaian sebelum atau pada Rectifier-Bridge dll.


Mengukur Tegangan Filter Kapasitor Utama

Setelah dikonfirmasi bahwa Rectifier-Bridge menerima masukan AC pada tegangan yang tepat sekarang kita bisa melihat tegangan DC pada pin dari filter kapasitor utama.

Pastikan TV terpasang sekarang atur meter DMM atau analog ke posisi DC pada posisi tegangan yang tepat (sebaiknya 1000 Volt biar aman) tempel probe hitam ke pin negatif dari kapasitor utama, pin probe merah pada pin positif kapasitor.

Berhati-hatilah agar pin dari kapasitor tidak konslet.


Apabila anda mendapatkan bacaan yang tepat beralihlah ke tes tegangan berikutnya. Bila anda mendapatkan tegangan nol atau sangat rendah periksa sekitarnya komponen rangkaian, mencari solderan kering jalur terputus dll.

Mengukur Tegangan Power IC

Pertama, anda harus mencari nomor bagian dari IC power, cari pin tegangan positif dahulu. Setelah anda menemukan pin tegangan positif daya IC, atur meter DMM atau analog anda ke DC pada tegangan yang tepat.

Tempatkan pin probe uji merah ke supply tegangan positif (Vcc) dan pin probe hitam ke ground (pin negatif kapasitor).

Ingat TV perlu dalam keadaan ON dan pembacaan yang sesuai dengan tegangan yang tepat untuk IC power biasanya antara 16-20V DC.

Apabila anda mendapatkan bacaan yang benar anda bisa mengasumsikan semua komponen sampai saat ini baik (penyearah jembatan, sekring, rangkain filter, start up rangkaian, dll).


SMD Power IC/Half Bridge Driver


IC Power MOSFET dan dalam paket tungal


Testing Positif Supply Voltage Pin dari Power IC

Mengukur Tegangan Dioda Output Sekunder

Ini adalah pengukuran yang sangat sederhana. Tempatkan pin probe hitam dari DMM atau analog meter pada keluaran dioda sekunder dan pin probe merah pada sisi katoda .

Pastikan meteran diatur ke pengaturan tegangan DC yang tepat (TV LCD biasanya tegangan disini sekitar 5V, 12V, dan 24V tetapi bisa yang lebih atau berbeda. Maka anda harus mengacu pada manual tegangan DC yang sesuai dengan tegangan yang anda harapkan di dioda itu.

Untuk kebutuhan ini anda harusnya menbaca skema atau melacak kabel konektor untuk mengetahui tegangan yang diharapkan. Apabila anda mendapatkan bacaan yang baik pada semua dioda sekunder, maka anda bisa mengasumsikan bahwa semua komponen pada sisi sekunder bekerja dengan benar Dan memeriksa komponen dalam sisi primer hanya akan membuang-buang waktu anda.


Mengukur Tegangan MainBoard
Apabila semua tegangan yang telah diukur adalah baik dalam tes sebelumnya, selanjutnya anda harus memeriksa tegangan menuju MainBoard.

Bila rendah atau tidak ada, anda tahu berarti ada sesuatu di antara MainBoard dan power supply dan yang dicurigai adalah dioda sekunder, atau Mungkin filter kapasitor rusak, komponen konsleting atau mungkin juga kabel pita sudah tidak bagus atau koneksi solder yang kering dll.

Bila tegangan baik di MainBoad maka anda selanjutnya bisa memeriksa tegangan pada output dari regulator tegangan yang akan ditemukan di MainBoard yang biasanya 3.3V atau 5V. Apabila output normal maka anda dapat melanjutkan untuk menguji supply tegangan positif di masing-masing IC di MainBoard.

Anda membutuhkan skema atau service manual yang biasanya bisa ditemukan secara online, untuk mendapatkan tata letak pin dan tegangan Vcc untuk setiap IC.


Mengukur Tegangan T-con Board

T-Con IC UC2 menerima dari Papan Utama di CN1 dan CN2 Quadruple 12 Bit LVDS Sinyal yang memproses ke Sinyal TFT Drive yang melalui konektor CN4 dan CN5 kontrol Panel LCD.

IC U12 dan U13 adalah "Dynamic Ram IC yang Tinggi Storage Device Kecepatan dipakai untuk menyimpan data sampai saatnya dibenahi. 12V diberikan pada Dewan T-Con pada konektor CN1 dari Papan Utama (mudah diukur pada sekring F1).

BARU: Ini T-Con juga drive LED backlight sesuai dengan intensitas Cahaya Sumber yang dibutuhkan sesuai dengan isi permintaan Kontras Rasio video, (Dimming Lokal). Sinyal kontrol menuju Inverter dikirim keluar CN8 dan CN9.


 T-con Pwb (Fuse Check)


T-Con Pwb (Regulator & Main Fuse Check)


T-con (DC to DC Converter Check)


T-con Pwb (Crystal 'U91') Check


T-con (DC to DC Converter 'U7') Check


T-con (Cn-4 & Cn-5) Voltage Check


Setting DMM ke pengaturan tegangan yang tepat, menempatkan pin uji hitam ke ground Dan pin uji merah mengarah pada jejak sekring pico paling dekat dengan kabel yang membawa tegangan ke board, kemudian periksa dengan tes pin merah pada sekring pico lainya.

Anda harus mendapatkan tegangan sekitar 12V DC. Bila anda hanya mendapatkan satu bacaan (di sisi paling dekat dengan konektor) sekring kemungkinan besar sudah terbuka, cobalah menggantinya.

Apabila anda tidak mendapatkan bacaan di kedua titik pengukuran, telusuri dan periksa semua komponen dalam rangkaian yang memasok tegangan ke papan T-con

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya