Mengenal Solder Bagian-bagian dan Cara Menggunakanya

Solder adalah sebuah alat pemanas yang biasa digunakan untuk melelehkan timah agar menempel pada kaki-kaki komponen elektronik. Sehingga kaki-kaki tersebut bisa bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit board).

Keterampilan yang paling mendasar yang dibutuhkan untuk merakit atau memperbaiki perangkat elektronik adalah teknik solder menyolder. Teknik solder menyolder ini tidak dapat secara instant dikuasai, bagi lulusan sekolah elektro teknik ini merupakan pelajaran yang paling mendasar.

Sedangkan untuk orang biasa atau awam ini membutuhkan latihan yang cukup waktu untuk membuat sambungan yang sempurna dan bagus.

Berbagai jenis solder tersedia banyak dipasaran, pilihan tergantung pada budget anda. Dan perangkat yang Anda akan kerjakan juga seberapa serius Anda menekuni dalam bidang ini. Untuk penggunaan seperti pada reparasi HP misalnya bisa memakai solder jenis solder angin atau blower. Jenis solder angin ini mempunyai temperatur yang bisa dengan mudah diatur dari 10°C sampai 54°C.

1. Solder Biasa


Jenis solder ini merupakan yang paling banyak dipakai orang pada umumnya, karena harganya yang relatif murah, dan untuk keperluan merakit atau service biasa sudah cukup memadai. Walaupun sebenarnya bila kita memilih merk yang bagus dan mungkin lebih mahal tetapi seimbang dengan kualitasnya, seperti hakko, goot dan lainnya.

Solder yang mempunyai pemanas jenis keramik biasanya lebih mahal harganya dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan solder dengan pemanas tipe coil.

2. Solder Dengan Kontrol Suhu


Dipasaran ada beberapa jenis solder yang mempunyai pengaturan suhu secara otomatis. Solder biasa tidak mempunyai fitur ini, biasannya solder ini mempunyai box kontrol terpisah dari soldernya tersebut.

Kelebihan jenis ini yaitu jika dinyalakan seberapa lama pun suhunya akan tetap stabil atau konstan sehingga tidak terlalu merusak solder itu sendiri. Begitu juga dengan tegangan yang bisa saja naik turun itu juga tidak akan mempengaruhi suhu pada solder.

Sedangkan pada solder biasa, suhunya akan terus meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu menyalakannya, Dan jika dibiarkan terus menerus menyala terkadang bagian ujung solder dekat elemen akan meleleh.

Spesifikasi yang umumnya terdapat pada jenis ini yaitu:

Elemen pemanas : Pemanas Keramik
Kisaran suhu : 200 - 480°C
Stabilitas suhu : ± 1°C (tanpa beban)
Kiat Resistansi terhadap Ground : di bawah 2Ω
Kiat Potensial terhadap Ground : di bawah 2mV

3. Solder Angin / Uap / Blower / Hot Air


Solder angin merupakan salah satu dari banyak varian Solder dipasaran. Disebut angin atau blower karena proses penggunaannya memakai udara.

Pada solder angin standar yang dipakai dalam kerjanya, terdapat 2 pengaturan. Pengaturan pertama yaitu kekuatan panas (heating) yang akan dikeluarkan melalui mata solder. Dan pengaturan yang kedua merupakan sebuah tekanan (kekuatan hembusan) udara yang akan dikeluarkan.

Kedua pengaturan tersebut bekerja secara linier satu dengan yang lain. Semakin tinggi suhu udara yang dikeluarkan, Maka akan bertambah kuat lagi, apabila dinaikkan tekanan udara yang akan dikeluarkan..

Adapun spesifikasi Solder angin yang biasa dipakai adalah :

1. Solder Angin penghisap solder, Yang ini biasanya digunakan untuk soldering dan desoldering komponen seperti SMD yang sangat kecil

2. Biasa dipakai untuk heat shirt tube (tabung baju panas),

3. Tes energi panas dan pemrosesan panas

4. Temperatur bisa diatur dari 10°C sampai dengan 54°C

5. Dengan sirkuit Anti-static yang digunakan untuk melindungi kerusakan komponen

6. Solder angin juga banyak digunakan untuk soldering HP, Laptop, dll

Tips Sebelum Membeli Solder

Pertama yang harus diingat yaitu tegangan kerja pada solder tersebut sesuaikan dengan tegangan yang ada dalam rumah Anda. Biasanya tegangan-nya adalah 220-240VAC, dan untuk beberapa solder tertentu ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC, sebesar 12-48VDC dengan pemakaian arus sampai 3 -4A. Bandingkan dengan solder AC yang mempunyai arus < 0.5A, tapi solder jenis ini memang jarang ditemui.

Daya atau Watt

Umumnya, kebanyakan para teknisi elektronik memakai solder dengan tingkat daya antara 30-40 watt atau bisa juga lebih, Saya sendiri biasa memakai yang berdaya 40W karena bila memakai 30W akan cukup sulit untuk mencabut Transistor yang besar pada Televisi atau Monitor yang rusak.

Secara teori solder yang mempunyai daya atau watt lebih besar, maka akan lebih tinggi juga suhu yang akan dihasilkan. Pertimbangkan baik-baik sebelum membeli sesuatu, sesuaikan dengan kebutuhan kita. Untuk kebutuhan perangkat elektronik 30-40W sebenarnya sudah memadai.

Perlindungan Anti-statis

Jika Anda mau menyolder sebuah komponen elektronik seperti MOSFET/IC/IC EEPROM yang berjenis CMOS dan sangat rentan terhadap aliran listrik statis. maka solder biasa yang umum tidak akan cocok digunakan.

Akan lebih baik bila Anda memakai solder yang mempunyai pengaman anti statis seperti yang memiliki jenis High Precision Thermostat Solder/Solder dengan kontrol suhu presisi tinggi seperti diatas.


Nah bagaimana bila kita hanya mempunyai solder biasa, tapi perangkat yang akan kita solder merupakan komponen yang sensitif. Hal semacam itu bisa kita atasi, buat saja grounding buatan alias manual, caranya dengan melilitkan kabel ke ujung/body solder pemanas yang (bagian logamnya) beri kabel sedikit panjang.

Ujung yang satunya disambungkan ke paku yang sebelumnya sudah ditancapkan ke tembok. Semakin dalam paku tersebut menancap kedalam akan semakin baik groundingnya, kelembaban tembok juga mempengaruhi baik buruknya grounding. Saya biasanya memakai paku beton 12cm untuk grounding buatan ini dan sudah cukup bagus hasilnya.

Teknik Cara Menyolder Yang Baik

Kurang lengkap rasanya bila saya hanya membahas tentang macam jenis Solder yang biasa digunakan oleh teknisi elektro. Pada artikel ini juga saya akan membahas tentang Teknik cara menyolder yang baik dan benar (menurut saya).

Teknik menyolder ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhirnya, karena kalau asal solder saja, bisa jadi rangkaian malah tidak bekerja sebagaimana mestinya. Atau bisa juga berakibat kerusakan terhadap komponen yang dipasang.

Kualitas sambungan solder tergantung pada beberapa faktor, antara lain yaitu Alat solder yang dipakai, keahlian cara menyolder, jenis timah solder dan bidang yang dipakai untuk menyolder.

Solder yang dipakai hendaknya disesuaikan dengan komponen yang mau disolder karena ini akan berpengaruh terhadap kelancaran aliran timah solder cair, Atau dikenal dengan istilah wetting, yaitu kemampuan timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang akan disolder.

Tentu saja, semakin lancar aliran timah solder cair, maka akan semakin mudah bagi timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang disolder, Sehingga sambungan solder yang dihasilkan menjadi lebih baik. Dan juga sebaliknya, aliran yang tidak baik akan menghasilkan sambungan solder yang lebih tebal.

Apabila terlalu parah malah akan membentuk seperti gumpalan timah solder yang tidak menempel, tentu saja sambungan seperti ini jelek. Jenis timah solder yang dipakai juga ikut berpengaruh, ukuran diameter kawat timah solder yang tepat ditentukan oleh besar kecilnya sambungan solder yang akan dikerjakan / tergantung komponen.

Sambungan solder yang kecil, seperti cara solder komponen SMD, hanya membutuhkan sedikit timah solder. Agar jumlah timah solder yang akan dilelehkan bisa diatur dengan akurat (cukup) dan menghindari kelebihan timah solder yang bisa menjembatani sambungan solder yang rapat,

Timah solder yang dipakai haruslah memiliki diameter kawat kecil, yaitu 0,4mm – 0,5mm. Kalau pada komponen TV mungkin agak jarang dipakai, palingan juga hanya untuk IC MICOM saja, terkecuali untuk TV yang sudah memakai modul seperti TV Plasma atau TV LCD .

Begitu juga sebaliknya, bila sambungan solder yang dikerjakan berukuran besar, biar bisa melelehkan lebih banyak timah solder dengan cepat dan tepat. Sebaiknya memakai timah solder dengan diameter kawat yang lebih besar, yaitu 0.8mm–1mm misalkan pada komponen (Flyback / Tr power).

Untuk komponen standar, bisa memakai timah solder dengan diameter kawat 0.5mm -0.8mm, sesuai dengan kebiasaan atau persediaan yang ada misalkan pada komponen (Resistor, Kapasitor, Dioda).

Tips Cara Solder Menyolder Yang Baik

Pastikan dahulu permukaan tembaga PCB bersih dari kotoran, bila masih buram maka bersihkan dengan sampai terlihat halus

Bersihkan karat bila ada pada kaki komponen dengan mengeriknya sampai bersih (mengkilap). Karena adanya karat pada kaki komponen ditandai dengan tidak mengkilapnya kaki komponen dan akan membuat timah tidak mau menempel .

Pada Saat menyolder, tempelkan solder yang sudah dipanasi pada tembaga PCB (jangan terlalu lama). Kemudian tempelkan timah pada solder secukupnya saja, tunggu sampai timah mencair dan menyebar pada sambungan kaki komponen

Segera setelah timah menyebar di seluruh daerah sambungan, lepas dan jauhkan solder lalu tunggu sampai timah dingin (mengeras) dan Anda yakin kaki komponen tersebut sudah bersatu kuat dengan jalur pada pcb (printed circuit board).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam solder menyolder :

Perhitungkan waktu menyolder pada tiap tiap komponen, usahakan untuk peyolderan komponen semikonduktor. Seperti (IC , Dioda, Tr kecil) harus dilakukan secepat mungkin ini untuk menghindari overheat pada komponen, karena komponen jenis ini sangat rentan.

Berhati-hatilah dalam solder menyolder karena panas yang dihasilkan solder bisa merusak komponen jika menerima panas yang belebihan. Kembali lagi pada berapa daya atau watt alat solder yang Anda punya, sesuaikan dengan jenis komponen yang akan disolder.

Pakailah timah yang mudah meleleh, perhatikan juga diameter timah yang akan dipakai.

Seringkali kaki komponen tidak menempel dengan timah padahal solder sudah cukup panas, ini bisa saja terjadi karena mata solder nya kotor sehingga membuat panas yang dialirkan ke timah menjadi terhambat

Untuk membersihan sebuah mata solder, tentu saja ada caranya tersendiri yaitu dengan memanaskan dulu soldernya. Setelah itu gosok dengan perlahan menggunakan spons besi sampai bersih, kalau tidak ada spons besi, bisa dicoba dengan sabut nilon yang basah. Kemudian usapkan ke spons basah dan dilapisi dengan timah solder. Ulangi terus sampai timah solder bisa melapisi mata solder dengan sempurna.

Teknik Elektronika dan Radio Komunikasi

Iklan feed

Populer

Cara Mengukur Trafo dengan Multitester Analog / Digital

Rangkaian Lampu TL Tanpa Trafo Ballast

Apa Itu Ballast Lampu, Fungsi dan Tipenya