Ultra Fast Charger Baterai NICD
Rangkaian ultra fast charger baterai NICD merupakan solusi untuk mengisi baterai NICD dengan waktu yang tidak terlalu lama. Sebelum lebih jauh tentang rangkaian ultra fast charger baterai NICD, sebaiknya memahami tentang baterai NICD. Baterai NICD adalah salah satu jenis baterai yang dapat di isi ulang (rechargeable). Kelebihan dari baterai ini adalah tempat yang digunakan sama dengan tempat yang digunakan pada baterai biasa sehingga tidak perlu memodifikasi casing-nya. Selain itu jika dibandingkan dengan baterai biasa, baterai nickel cadmium atau yang lebih dikenal sebagai Baterai NiCad ini, mempunyai daya tahan sedikit di atas baterai biasa (dengan catatan kondisi baterai NiCad ini masih baik).
Baterai NiCad yang ada dipasaran saat ini ada dua pilihan untuk ukuran dayanya, yaitu 700mAH atau 1500 mAH. Maksudnya adalah baterai NiCad tersebut dapat mensuplai arus ke peralatan elektronika dengan arus 700mA selama 1 jam (untuk baterai 700mAH). Sehingga jika kita menggunakan baterai NiCAD 700mAH tersebut untuk peralatan elektronika yang menarik arus sebesar 1 A maka baterai NiCad tersebut hanya dapat bertahan selama kurang dari 1 jam. Suhu dari baterai NiCad juga mempengaruhi daya tahan baterai. Jika baterai terlalu panas maka baterai akan cepat habis karena sebagaian arus yang dihasilkan oleh baterai tersebut diubah menjadi panas.
Karena baterai NiCad bisa diisi ulang untuk beberapa kali (puluhan kali ) maka baterai NiCad ini lebih murah dari pada baterai biasa. Namun dana yang digunakan utuk membeli baterai pertama kali memang lebih mahal dari pada membeli baterai biasa.
Charger Baterai NiCad
Tiap baterai NiCad mempunyai tegangan 1.2 volt lebih rendah 0.3 volt jika dibandingkan dengan baterai biasa atau baterai alkaline.
Sebuah pengisi baterai NiCad yang baik harus mempunyai spesifikasi antara lain :
1. Autoshut-off, merupakan kemampuan charger untuk menghentikan arus pengisian ke sebuah baterai NiCad jika kapasitas baterai NiCad sudah terisi penuh.
2. Polarity Protection, dengan adanya kemampuan ini maka jika terdapat pemasangan baterai yan terbalik pada charger dapat diketahui.
3. Tegangan output konstan
4. Arus output cukup untuk mengisi beberapa baterai NiCad sekaligus secara paralel.
5. Short Circuit Protection, dengan adanya rangkaian proteksi ini maka jika terjadi hubungan singkat yang ditimbulkan oleh baterai maupun rangkaian charger sendiri tidak akan merusak bagian yang lain yang tidak rusak.
Sebuah chager paling tidak harus mempunyai tegangan output diatas 1.5 volt dan mampu memberikan arus charge paling tidak 1/10 arus output baterai. Jika tiap baterai NiCad dapat mensuplai arus sebesar 700mAH maka baterai NiCad ini harus diisi dengan arus dibawah 70mA. Rating arus pengisian ini, 1/10 arus output baterai merupakan batasan maksium untuk sebuah baterai NiCad. Semakin besar arus pengisiannya maka baterai akan semakin cepat terisi namun suhu baterai akan dengan cepat pula naik. Suhu baterai yang terlalu tinggi dapat menyebabkan baterai NiCad ini rusak atau bahkan meledak.
Dari gambar pertama dapat dilihat bahwa tegangan pengisian akan berpengaruh pada suhu baterai.
Baterai NiCad yang terus-menerus diisi namun muatannya belum habis akan memperpendek umur dari baterai itu sendiri. Inilah yang disebut dengan efek memory. Apabila baterai NiCad sudah mengalami efek memory maka baterai tersebut masih dapat diisi penuh namun lebih cepat habis jika dibandingkan dengan baterai NiCad yang masih baru. Kondisi ini tidak dapat diperbaiki karena menyangkut rekasi kimiawi di dalam baterai NiCad tersebut. Oleh karena itu sebuah charger yang baik harus dilengkapi dengan kemampuan autoshut off jika baterai NiCad yang diisi sudah penuh.
Rangkaian Ultra Fast Charger Baterai NICD
Komponen utama pada rangkaian ini adalah UC3843 dan MC34181. UC3843 merupakan chip regulator tegangan dan M34181 merupakan OpAmp JFET dengan karakteristik low offset voltage, impedansi input yang sangat tinggi. MC34181 berfungsi sebagai voltage komparator.
Karakteristik Pengisian Baterai Nickel Cadmium
Sebuah pengisi baterai NiCad harus mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan baterai yang di-charge. Karakteristik baterai NICad antara lain :
1. Baterai NiCad harus diisi dengan besar arus yang konstan.
2. Baterai akan penuh terisi jika mencapai 140% pengisian dari pengisian maksimum baterai tersebut.
3. Variasi perubahan tegangan baterai tergantung dari fungsi pengisian dan juga tergantung dari suhu baterai tersebut.
4. Pada saat pengisian telah selesai maka suhu akan naik dengan cepat (panas meningkat dengan cepat) sehingga chager perlu dimatikan. Karena jika tidak dimatikan akan dapat menyebabkan suhu baterai akan naik terus dan pada akhirnya akan meledak.
Sehingga paling tidak untuk membuat sebuah pengisi baterai NiCad yang perlu diperhatikan adalah :
1. Besar arus pengisian yang konstan
2. Menggunakan SwitchMode Converter untuk menaikkan tegangan output charger jika tegangan baterai yang di-charge di atas 10 volt.
3. Pengamanan rangkaian. Rangkaian pengamanan pada rangkaian biasanya menggunakan pengaman arus dan pengaman autoshut off.
Pada gambar rangakaian diatas merupakan gambar skematik rangkaian untuk Ultra Fast Charger Baterai NICD. Charger tersebut dapat digunakan untul 8 sampai 10 baterai NiCad sekaligus dengan tegangan output 12 volt dan arus maksium adalah 3.5A
Cara Kerja Rangkaian Ultra Fast Charger Baterai NICD
Pada rangkaian pada gambar Rangkaian Ultra Fast Charger Baterai NICD ada 3 bagian utama yaitu :
1. Regulator Arus.
2. Konverter SwitchMode
3. Rangkaian Pendeteksi/Pengaman.
Regulator Arus Konstan Ultra Fast Charger
Rangkaian regulator ini menggunakan MTP3055, TMOS Power MOSFET yang mempunyai berbagai operasi kerja dengan mengatur besar/kecil arus pengisian ke baterai NiCad. Arus pengisian ini pada dasarnya tidak tergantung dari tegangan Drain Source (VDS) ketika tegangan VDS melebihi 2 volt.
Jadi jika tegangan VDS lebih dari 2 volt maka arus ID akan juga konstan.
Konverter Switch Mode Ultra Fast Charger
Rangkaian konverter DC to DC tetap digunakan untuk membuat tegangan output sampai 12V walaupun tegangan input hanya 10 volt. Untuk itu digunakan UC3843 dengan frekuensi kerja sampai 100KHz. Dengan menggunakan induktor 25uH akan didapatkan tegangan yang sangat stabil.
Optocoupler MOC8102 digunakan untuk memonitor tegangan yang masuk ke regulator dan memberikan informasi error atau tidak ke pin error amplifier pada UC3843. Ketika terjadi penurunan tegangan maka UC3843 akan menstabilkan tegangan VDS pada tegangan kira-kira 2 volt shingga disipasi daya nutuk mosfet ini sebesar 7 Watt.
Thyristor 2N5061 digunakan untuk membatasi tegangan jika terjadi kelebihan tegangan sampai pada 40 volt. Jika terjadi over voltage maka thyristor ini akan cut off dan mematikan operasi charger ini.
Rangkaian Sistem Deteksi Ultra Fast Charger
Kontrol dan Shutoff pada pengisian penuh diatur oleh MC34181 dan thyristor 2N5061. Ketika tegangan baterai yang sedang diisi telah menandakan penuh maka tegangan pada input non-inverting akan memaksa output MC34181 toggle sehingga akan mematikan LED. Pada saat pengisian LED akan menyala. Diode D2 digunakan untuk melindungi baterai dari polaritas tegangan baterai yang terbalik. Jika output charger terjadi ‘short circuit’ maka arus tetap diatur konstan tetapi regulator akan menjadi panas. Sehingga kondisi ‘short circuit’ tidak boleh terjadi terlalu lama agar rangkaian Ultra Fast Charger baterai NICD tidak rusak.